Sabtu, 03 Maret 2012

Imam Shalat Subuh


Ketika Shalat Subuh..

Ketika shalat subuh di masjid yang berada di lingkungan tempat tinggalku. Aku merasa ada sesuatu yang beda, hal karena imam yang mengimami shalat di surau tempat ku shalat subuh ini berbeda dengan imam-imam di waktu shalat yang lainnya. Sepertinya imam ini merupakan imam “khusus Shalat Subuh” saja. Kemudian hal lain yang membuat berbeda ialah irama lantunan ayat yang dibacanya sangat berasa. Suaranya lantang, sangat cocok bagi orang yang shalat subuh. Karena sebagian jama’ah masih berada antara dunia mimpi dan dunia nyata. Iramanya beda, awalnya aku mengira mungkin begini kira-kira irama lantunan ayat para imam di Timur Tengah. Tapi aku kemudian dihinggapi rasa ragu dan malu, hal ini karena aku sama sekali belum pernah ke Timur Tengah jadi agak terlalu bodoh jika aku berprasangka semacam itu.

Namun yang pasti, sang imam dapat memberi pengaruh kepada ku. Ayat yang dibacapun berbeda dengan imam-imam yang lain yang hampir memiliki hafalan ayat yang sama. Aku tak hendak mengkritik, sebab aku saja hanya hafal surat-surat pendek pada ayat Al Qur’an. Hal ini pulalah yang membuat aku selama ini segan untuk menjadi imam jika shalat berjama’ah. Terutama pada shalat yang bacaannya di keraskan seperti shalat Subuh, Magrib, dan Isya.


Shalat subuh lebih bersemangat rasanya jika beliau yang menjadi imam. Rasa kantuk yang masih terasa sepertinya takut mendengar suara sang imam. Sehingga ketika shalat rasa kantuk hampir-hampir tak pernah menghampiri ku, takut pada suara sang imam. Imam kami ini masih muda, belum mencapai empatpuluhan umurnya. Mungkin sekitar pertengahan tigapuluhan.

Aku hanya berharap, bahwa semoga saja semakin banyak imam yang serupa ini. Seorang imam atau pemimpin yang dapat metransfer energi positif kepada makmum atau orang-orang yang dipimpinnya. Seorang imam yang menjadi panutan dan teladan yang baik. Semoga saja..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 03 Maret 2012

Imam Shalat Subuh


Ketika Shalat Subuh..

Ketika shalat subuh di masjid yang berada di lingkungan tempat tinggalku. Aku merasa ada sesuatu yang beda, hal karena imam yang mengimami shalat di surau tempat ku shalat subuh ini berbeda dengan imam-imam di waktu shalat yang lainnya. Sepertinya imam ini merupakan imam “khusus Shalat Subuh” saja. Kemudian hal lain yang membuat berbeda ialah irama lantunan ayat yang dibacanya sangat berasa. Suaranya lantang, sangat cocok bagi orang yang shalat subuh. Karena sebagian jama’ah masih berada antara dunia mimpi dan dunia nyata. Iramanya beda, awalnya aku mengira mungkin begini kira-kira irama lantunan ayat para imam di Timur Tengah. Tapi aku kemudian dihinggapi rasa ragu dan malu, hal ini karena aku sama sekali belum pernah ke Timur Tengah jadi agak terlalu bodoh jika aku berprasangka semacam itu.

Namun yang pasti, sang imam dapat memberi pengaruh kepada ku. Ayat yang dibacapun berbeda dengan imam-imam yang lain yang hampir memiliki hafalan ayat yang sama. Aku tak hendak mengkritik, sebab aku saja hanya hafal surat-surat pendek pada ayat Al Qur’an. Hal ini pulalah yang membuat aku selama ini segan untuk menjadi imam jika shalat berjama’ah. Terutama pada shalat yang bacaannya di keraskan seperti shalat Subuh, Magrib, dan Isya.


Shalat subuh lebih bersemangat rasanya jika beliau yang menjadi imam. Rasa kantuk yang masih terasa sepertinya takut mendengar suara sang imam. Sehingga ketika shalat rasa kantuk hampir-hampir tak pernah menghampiri ku, takut pada suara sang imam. Imam kami ini masih muda, belum mencapai empatpuluhan umurnya. Mungkin sekitar pertengahan tigapuluhan.

Aku hanya berharap, bahwa semoga saja semakin banyak imam yang serupa ini. Seorang imam atau pemimpin yang dapat metransfer energi positif kepada makmum atau orang-orang yang dipimpinnya. Seorang imam yang menjadi panutan dan teladan yang baik. Semoga saja..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar