Sabtu, 25 Februari 2012

Surek untuak Inyiak GUbernur II


Harta: Ujian Dunia yang Melenakan

Entah telah berapa lama berlalu, aku tidak begitu ingat. Namun masih terngiang-ngiang di benakku sepenggal isi ceramah yang ku dengar dari mulut si penceramah. Begini katanya “Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa Allah Ta’ala menguji kita dengan kesengsaraan dan beragam kesulitan dalam hidup. Namun, tidakkah kita tahu bahwa harta, benda, serta segala kesenangan hidup juga merupakan ujian bagi kita. Dikala susah kita ingat Allah, itu wajar. Sebab kebanyakan dari kita lupa dengan Allah pabila sedang berada di puncak kesenangan. Dikala sempit kita memohon kelapangan, dikala susah kita miminta kesenangan, dikala miskin kita berharap kekayaan. Namun pabila roda telah berputar, kita lupa dengan diri kita, lupa darimana berasal, bahkan lupa dengan Sang Pemberi Rahmat..
Itulah yang kebanyakan berlaku sekarang, kita berharap akan kekayaan dan jabatan. Segalanya diukur dengan uang dan kekuasaan, bukan dari kepribadian diri. Uang menjadi takaran untuk mengukur keberhasilan seseorang, menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan dalam hidup. Dalam lingkup yang lebih luas uang menjadi patokan dalam merumuskan suatu kebijakan. Karena keberhasilan suatu badan atau organisasi akan dilihat dengan besarnya uang yang dapat mereka kumpulkan.
Saya terkenang kembali akan suatu peristiwa yang sempat menghebokan masyarakat Sumatera Barat  ketika musibah gempa yang diiringi Tsunami menimpa Kepulauan Mentawai. Ketika itu Tuan Gubernur sehari setelah bencana melanda, beliau langsung memutuskan untuk berangkat ke Jerman. Kabar yang beredar ialah, untuk menghadiri undangan yang telah jauh hari disiapkan, gunanya ialah sebagai reaksi cepat dalam meraih investor Jerman agar dapat menanamkan modalnya di Sumatera Barat. Sebelumnya beliau telah terjun ke lapangan, menangani secara langsung keadaan pasca gempa. Beliau juga telah mendatangi Mentawai, melihat keadaan, dan melakukan berbagai koordinasi dengan unsur-unsur terkait.
Menanggapi perilaku Tuan Gubernur yang bertandang ke Jerman, disaat orang-orang yang dipimpinnya sedang ditimpa bencana, beribulah mulut orang. Kebanyakan mencela, mereka tak habis fikir, entah apa yang ada di benak Tuan Gubernur. Ibarat kata orang Minang “lamak di awak katuju di urang, itu nan indak ado. Lah ilang raso jo pareso” namun walau bagaimanapun beliau punya dalil, yaitu itu demi keuntungan Sumbar juga. Ada yang suka dan ada yang tak suka, sudah perkara wajar dalam kehidupan. Begitulah kira-kira, hingga kini Tuan Gubernur masih giat mencari investor supaya dapat mengangkat perekonomian Sumbar. Agar Sumbar menjadi negeri kaya, maju perekonomiannya.

Senin, 20 Februari 2012

Membaca Al Qur'an


Bacalah dengan Arti & Maknanya

Hari ini diadakan Khatam Al Qur’an bagi anak-anak yang berada di lingkungan tempat tinggal ku. Seketika aku terkenang akan percakapan dengan salah seorang kawan beberapa tahun yang lalu. Seorang kawan yang kuliah di salah satu universitas negeri di Pulau Jawa. Pulau yang konon memiliki mutu pendidikan jauh di atas kami-kami yang ada di Pulau Sumatera atau pulau-pulau lainnya di Republik tercinta ini. Dengan sinis dia berpendapat, buat apa diadakan perlombaan membaca Al Qur’an dengan melantunkan dengan suara dan nada yang indah. Sedangkan dilain pihak kita sama sekali tidak memahami, mengerti, dan mengamalkan isi kandungannya.
Pendapat tersebut dikeluarkannya ketika mendengar akan diadakannya acara Musabaqah Tilawatil Qur’an. Acara ini memang berbeda dengan Khatam Al Qur’an, namun pada intinya masih sama. Yakni dalam Khatam Al Qur’an yang diadakan di kampung kami, anak-anak biasanya dilatih agak beberapa bulan sebelumnya untuk mempelancar tajwid dan irama. Kedua unsur inilah yang menjadi penilaian utama dalam Khatam Al Qur’an, dan begitu pula dalam Musabaqah.
Pendapatnya benar, tidak ada yang salah. Suatu sikap kritis dari seorang anak muda yang mengalami pertentangan dalam jiwanya tatkala menghadapi kenyataan yang bertolak belakang dengan bentuk ideal yang ada didalam fikirannya. Namun yang membuat ku prihatin ialah yang bersangkutan sendiri belum mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan pribadinya. Layaknya manusia zaman sekarang yang pandainya hanya melihat kekurangan dan mengkritik (mencela) orang lain, sedangkan dirinya tidak jauh lebih baik dari orang yang dicela.
Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya semasa masih duduk di bangku kuliah. Salah seorang dosen yang benci dengan Hukum Syari’at pernah mengemukakan pendapat yang sama dengan kawan ku tersebut. Makanya aku terkejut dan berprasangka, jangan-jangan kawan ku ini juga benci dengan syari’at.

Jumat, 17 Februari 2012

Nasib Anak Tiri


Radikalis VS Radikalis


Beberapa saat yang lalu orang-orang di Jakarta heboh dengan mengadakan demo. Mereka menuntut pembubaran FPI (Front Pembela Islam) yang menurut mereka organisasi radikal di Indonesia. Mereka kesal dengan tingkah polah FPI yang menurut mereka meresahkan, radikal, dan fundamentalis. Jauh-jauh hari telah benyak suara yang mengampanyekan pembubaran organisasi masa ini.
Seorang kawan yang suka sekali dengan kehidupan hedonis, tipe orang yang menganggap tubuh perempuan merupakan karya seni yang paling agung dan patut untuk diekspos. Orang dengan kehidupan bebas yang tidak memedulikan segala aturan yang ada. Dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang membenci FPI, seperti kata orang kampung ku bacirik atino mancaliak FPI.
Apa yang salah dengan FPI?

Senin, 13 Februari 2012

Hari St. Valentine Bag.2


Saint Valentine

Valentine’s day atau ada di Barat lebih dikenal dengan nama saint valentine’s day merupakan ritual tahunan yang dirayakan setiap tanggal 14 bulan Februari. Perayaan ini populer dikalangan anak remaja dengan nama hari kasih sayang. Biasanya hari ini dirayakan dengan saling bertukar kado diantara sepasang kekasih, dan biasanya isi kado tersebut ialah coklat. Namun pada masa sekarang, keindahan hari valentine telah ternodai dengan dijadikan saat-saat valentine ini sebagai momen yang indah untuk melakukan perzinahan dikalangan generasi muda. Kondom terjual dengan laris pada hari Valentine ini.
Banyak orang mengira bahwa perayaan valentine’s day merupakan perayaan yang berawal dari kisah tragis nan romantis yang menimpa seorang pendeta nasrani di Roma pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Bagimana gerangan kisahnya?
Kisahnya kira-kira seperti ini:
Pada abad ke-3 Masehi, Romawi diperintahi oleh seorang kaisar yang bernama Claudius. Kaisar merupakan seorang raja yang sangat berkeinginan membangun angkatan perang yang besar, dan besar harapannya sekalian lelaki di kerajaannya akan bersedia bergabung dalam angkatan perang yang hendak dibangunnya. Namun malangnya keinginannya tersebut tidak mendapat tanggapan yang cukup baik dari sekalian rakyatnya. Pasalnya, segenap lelaki di kerajaannya tek hendak bergabung dalam angkatan perang kerajaan. Alasannya ialah mereka merasa enggan meninggalkan keluarga ataupun kekasih hatinya.
Rupanya hal ini membuat Kaisar Claudius merasa tidak senang, dia murka. Maka demi keinginannya yang harus tercapai, dibuatnyalah sebuah peraturan. Adapun isi peraturannya kira-kira semacam ini “Bahwa demi kesejahteraan dan kebesaran kerajaan maka dengan ini baginda bertitah bahwa semenjak saat ini tidak dibenarkan bagi sekalian laki-laki yang berada di kerajaan untuk menikah. Mereka yang telah mampu diharuskan untuk masuk ke dalam dinas ketentaraan untuk mengabdi kepada kerajaan.
Ini merupakan suatu keputusan yang gila, adalah tidak masuk akal melarang orang untuk menikah. Jika kaum lelaki dilarang menikah, maka dengan siapakah para perempuan akan menikah? Dan bagaimanakah keberlangusngan kerajaan karena terputusnya garis keturunan dari rakyatnya?

Sabtu, 11 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang IV


Pemerintahan Padang

Menanggapi ultimatum dari Padang sehari yang lalu, maka pada tanggal 11 Februari 1958 Kabinet Perdana  Mentri Juanda memerintahakn KSAD untuk memecat Letkol Ahmad Hussein dan Kol. Maludin Simbolon dari dinas kemiliteran. Serta Komando Daerah Militer Sumatera Tengah dibekukan. Kemudian dilanjutkan dengan membekukan hubungan darat, laut, maupun udara ke Sumatera Tengah. Arti kata, Pemerintah Pusat melakukan blokade terhadap Sumatera Tengah.
Melihat kekerasan hati dari Kabinet Djuanda, maka tak ada lagi jalan keluar selain melawan. Kemudian pada tanggal 15 Februari 1958 Dewan Perjuangan memutuskan untuk membentuk Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) untuk menggantikan pemerintahan Jakarta yang dipimpin oleh Perdana Mentri Djuanda. Cakupan wilayah kekuasaan dari Pemerintahan Baru yang berpusat di Sumatera ini ialah seluruh wilayah Indonesia. Dalam artian, dengan dikeluarkannya deklarasi pembentukan pemerintahan baru ini maka Pemerintahan Jakarta yang dikomandoi oleh PM Djuanda tidak berlaku lagi.

Jumat, 10 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang III


Ultimatum Padang

Bulan Februari tercatat dalam Sejarah Minangkabau sebagai bulan penuh gejolak. Tanggal 10 Februari merupakan salah satu tanggal penuh gejolak, karena pada tanggal ini orang Minang dengan kurang ajarnya berani meultimatum Jakarta. Suatu perkara yang amat terlarang dalam budaya sentralisme Jawa. Dalam adat Jawa, pemimpin adalah pengayom yang wajib dita’ati perintahnya. Sedangkan di Minangkabau tidak demikian halnya.
Ultimatum di keluarkan di Padang dan disiarkan melalui radio. Lebih dikenal dengan nama Ultimatum Padang. Diucapkan oleh Ahmad Hussein sang pemimpin perlawanan. Ahmad Hussein yang seorang kolonel, pejuang kemerdekaan yang telah berhasil mempertahankan berkibarnya merah-putih di Sumatera Timur dengan  prajuritnya dari Devisi IX Banteng.

Kamis, 09 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang II


Persengketaan yang Tak Hendak Surut
Bulan Februari merupakan bulan penuh gejolak, setidaknya itulah yang terekam dalam Sejarah Negeri Minangkabau. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang di Minangkabau atau setidaknya Sumatera Barat. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau biasa disingkat dengan PRRI merupakan puncak dari segala ketidak puasan, kecemasan, dan kejengkelan terhadap Pemerintahan Jakarta pada masa tahun 1958.
Awal mulanya hanyalah bentuk ketidak puasan dari beberapa perwira militer di Sumatera Tengah atas perlakuan yang mereka dapat dari pemerintah pusat. Jerih payah mereka dalam berjuang dan mempertahankan negara ini sangat tidak dihargai. Setelah penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949 oleh Belanda, Komando Divisi IX Banteng di Sumatera Tengah diacak-acak oleh pusat. Beberapa pasukannya dikirim keluar Sumatera Tengah, dikirim ke berbagai daerah konflik. Namun setelah penugasan tersebut, para prajurit dari Divisi IX Banteng tidak dikembalikan ke induk pasukannya di Sumatera Tengah, melainkan dipindahkan ke Divisi lainnya. Seperti Batalyon Pagaruyung yang digabungkan ke dalam Divisi Siliwangi.
Makin lama Divisi IX Banteng semakin menciut sehingga tinggal satu brigade yang bernama sama dengan nama divisinya yakni Brigade Banteng pimpinan Ahmad Hussein. Pada bulan April 1952 brigade inipun diciutkan pula menjadi satu resimen di bawah komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan (TT I BB) yang dipimpin oleh Kolonel Maluddin Simbolon.

Minggu, 05 Februari 2012

Milad Muhammad Rasulullah III



Kelahiran Habibullah

Sesungguhnya peringatan Maulid Nabi ini merupakan perkara yang diada-adakan dalam agama atau lazim disebut dengan bid’ah. Namun tidak semua perkara bid’ah itu terlarang, ada juga yang dibolehkan semacam mengumandangkan adzan dengan mickrofon. Hanya Kerajaan Arab Saudi yang hingga kini masih melarang peringatan Maulid Nabi.
Ada beberapa sumber yang menyebutkan kisah yang berlainan perihal asal mula peringatan Maulid Nabi di ranah dunia Islam. Sumber pertama menyebutkan bahwa peringatan Maulid dimulakan oleh Sulthan Salahudin Al Ayyubi. Beliau mengadakan peringatan Maulid serta peringatan beberapa hari besar Islam lainnya, gunanya ialah untuk membangkitkan dan memupukkan semangat juang (jihad) kaum muslimin. Hal ini karena di masa itu, dunia Islam tengah berperang dengan orang-orang Kristen (Perang Salib).

Sabtu, 04 Februari 2012

Milad Muhammad Rasulullah II


Maulid
Perayaan, Hari Libur, atau Peringatan

Hampir dalam beberapa kali perayaan maulid di Indonesia selalu diiringi dengan isu bid’ah ataupun sesat. Hal ini mendapat beragam tanggapan di kalangan umat muslim Indonesia. Ada yang acuh, ada yang ragu, ada yang diam, ada yang setuju, ada pula yang menolak, ada yang mencaci dengan mengatakan orang yang berpendapat demikian sebagai radikal, fundamentalis ataupun wahabi. Sebagian kecil mulai meninggalkan perayaan maulid, sebagian lain mulai diresapi keraguan, dan sebagian lainnya tetap kukuh dengan pendirian.
Sebenarnya hampir semua muslim di dunia merayakan perayaan Maulid Nabi. Hampir semua negara Islam ataupun negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kecuali satu negara yakni Kerajaan Saudi, dimana di negara ini pengaruh dari ulama wahabi sangat kuat.
Terlepas dari permasalahan yang muncul, hampir seluruh ulama di Indonesia sepakat bahwa Maulid Nabi merupakan hari besar Islam yang patut untuk dihormati dan dirayakan. Hanya saja umat muslim di Indonesia memiliki beragam cara dalam memperingati Maulid Nabi.

Jumat, 03 Februari 2012

Milad Muhammad Rasulullah


Lagu Raihan

Sebentar lagi kita akan merayakan Maulid atau hari kelahiran nabi kita Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib dari Bani Hasyim Suku Quraisy Mekah. Ketika menyadari bahwa tanggal 12 Rabiul Awal sudah hampir dekat, aku terkenang akan sebuah judul lagu yang dilantunkan oleh kelompok nasyid dari Tanah Semenanjung Raihan. Untaian syairnya sungguh menggugah dan terkadang hampir membuat aku mengeluarkan air mata.

Tadi pagi usai shalat subuh kembali aku putar nasyid tersebut. Berikut ialah lirik dari nasyid itu yang ku coba untuk menuliskannya. Silahkan dinikmati dan diresapi. Kalau ada yang hendak mendownload lagunya, silahkan ikuti link ini. 

Rabu, 01 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang


Pemberontakan PRRI

Polemik PRRI kembali mengemuka tatkala Syafruddin Prawiranegara hendak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Kenapa demikian? Karena putera daerah asal daerah Banten, Jawa bagian barat ini merupakan Perdana Mentri PRRI ketika Kolonel Ahmad Hussein memroklamirkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah. Hingga kini, secara resmi negara ini masih menganggap PRRI sebagai gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Republik Indonesia. Benarkah demikian?

Ketika masih kuliah di jurusan sejarah, kajian PRRI memang menjadi bahan perdebatan antara mahasiswa, bahkan dengan dosen. Kebanyakan dari kami yang putera daerah menganggap bahwa PRRI bukanlah pemberontakan melainkan suatu gerakan untuk menegur atau mengoreksi Soekarno yang dinilai semakin arogan dalam memimpin negara ini. Sesosok pribadi yang begitu dipuja di Tanah Jawa sehingga membuat dia lupa daratan bahwa sesungguhnya dirinya bukan raja layaknya raja-raja kuno Jawa melainkan seorang presiden yang masa jabatannya terbatas. Soekarno juga menjalin hubungan gelap yang kemudian tanpa rasa malu berani secara terangan-terangan diperlihatkannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada masa itu, partai ini amat dibenci oleh sekalian golongan nasionalis dan Islam di negara ini. Dan puncak dari ini semua ialah pecahnya Dwi Tunggal, Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden. Hal ini menjadi suatu pertanda bagi orang-orang bahwa Soekarno sudah lupa daratan dan tidak dapat lagi mengendalikan dirinya. Haus akan kekuasaan yang absolut, hendak disembah dan diakui sebagai raja di negeri yang baru merdeka ini. Dengan pola pemerintahan sentralistis yang jelas-jelas tidak cocok bagi Indonesia yang plural. Yang  membuat Hatta lepas tangan dan mengundurkan diri dari jabatan Wapres, “ketika arus sedang deras jangan arahkan biduk kita menentang arus air” begitu kira-kira filosofi yang dipegang Hatta.

Sabtu, 25 Februari 2012

Surek untuak Inyiak GUbernur II


Harta: Ujian Dunia yang Melenakan

Entah telah berapa lama berlalu, aku tidak begitu ingat. Namun masih terngiang-ngiang di benakku sepenggal isi ceramah yang ku dengar dari mulut si penceramah. Begini katanya “Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa Allah Ta’ala menguji kita dengan kesengsaraan dan beragam kesulitan dalam hidup. Namun, tidakkah kita tahu bahwa harta, benda, serta segala kesenangan hidup juga merupakan ujian bagi kita. Dikala susah kita ingat Allah, itu wajar. Sebab kebanyakan dari kita lupa dengan Allah pabila sedang berada di puncak kesenangan. Dikala sempit kita memohon kelapangan, dikala susah kita miminta kesenangan, dikala miskin kita berharap kekayaan. Namun pabila roda telah berputar, kita lupa dengan diri kita, lupa darimana berasal, bahkan lupa dengan Sang Pemberi Rahmat..
Itulah yang kebanyakan berlaku sekarang, kita berharap akan kekayaan dan jabatan. Segalanya diukur dengan uang dan kekuasaan, bukan dari kepribadian diri. Uang menjadi takaran untuk mengukur keberhasilan seseorang, menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan dalam hidup. Dalam lingkup yang lebih luas uang menjadi patokan dalam merumuskan suatu kebijakan. Karena keberhasilan suatu badan atau organisasi akan dilihat dengan besarnya uang yang dapat mereka kumpulkan.
Saya terkenang kembali akan suatu peristiwa yang sempat menghebokan masyarakat Sumatera Barat  ketika musibah gempa yang diiringi Tsunami menimpa Kepulauan Mentawai. Ketika itu Tuan Gubernur sehari setelah bencana melanda, beliau langsung memutuskan untuk berangkat ke Jerman. Kabar yang beredar ialah, untuk menghadiri undangan yang telah jauh hari disiapkan, gunanya ialah sebagai reaksi cepat dalam meraih investor Jerman agar dapat menanamkan modalnya di Sumatera Barat. Sebelumnya beliau telah terjun ke lapangan, menangani secara langsung keadaan pasca gempa. Beliau juga telah mendatangi Mentawai, melihat keadaan, dan melakukan berbagai koordinasi dengan unsur-unsur terkait.
Menanggapi perilaku Tuan Gubernur yang bertandang ke Jerman, disaat orang-orang yang dipimpinnya sedang ditimpa bencana, beribulah mulut orang. Kebanyakan mencela, mereka tak habis fikir, entah apa yang ada di benak Tuan Gubernur. Ibarat kata orang Minang “lamak di awak katuju di urang, itu nan indak ado. Lah ilang raso jo pareso” namun walau bagaimanapun beliau punya dalil, yaitu itu demi keuntungan Sumbar juga. Ada yang suka dan ada yang tak suka, sudah perkara wajar dalam kehidupan. Begitulah kira-kira, hingga kini Tuan Gubernur masih giat mencari investor supaya dapat mengangkat perekonomian Sumbar. Agar Sumbar menjadi negeri kaya, maju perekonomiannya.

Senin, 20 Februari 2012

Membaca Al Qur'an


Bacalah dengan Arti & Maknanya

Hari ini diadakan Khatam Al Qur’an bagi anak-anak yang berada di lingkungan tempat tinggal ku. Seketika aku terkenang akan percakapan dengan salah seorang kawan beberapa tahun yang lalu. Seorang kawan yang kuliah di salah satu universitas negeri di Pulau Jawa. Pulau yang konon memiliki mutu pendidikan jauh di atas kami-kami yang ada di Pulau Sumatera atau pulau-pulau lainnya di Republik tercinta ini. Dengan sinis dia berpendapat, buat apa diadakan perlombaan membaca Al Qur’an dengan melantunkan dengan suara dan nada yang indah. Sedangkan dilain pihak kita sama sekali tidak memahami, mengerti, dan mengamalkan isi kandungannya.
Pendapat tersebut dikeluarkannya ketika mendengar akan diadakannya acara Musabaqah Tilawatil Qur’an. Acara ini memang berbeda dengan Khatam Al Qur’an, namun pada intinya masih sama. Yakni dalam Khatam Al Qur’an yang diadakan di kampung kami, anak-anak biasanya dilatih agak beberapa bulan sebelumnya untuk mempelancar tajwid dan irama. Kedua unsur inilah yang menjadi penilaian utama dalam Khatam Al Qur’an, dan begitu pula dalam Musabaqah.
Pendapatnya benar, tidak ada yang salah. Suatu sikap kritis dari seorang anak muda yang mengalami pertentangan dalam jiwanya tatkala menghadapi kenyataan yang bertolak belakang dengan bentuk ideal yang ada didalam fikirannya. Namun yang membuat ku prihatin ialah yang bersangkutan sendiri belum mengamalkan isi kandungan Al Qur’an dalam kehidupan pribadinya. Layaknya manusia zaman sekarang yang pandainya hanya melihat kekurangan dan mengkritik (mencela) orang lain, sedangkan dirinya tidak jauh lebih baik dari orang yang dicela.
Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya semasa masih duduk di bangku kuliah. Salah seorang dosen yang benci dengan Hukum Syari’at pernah mengemukakan pendapat yang sama dengan kawan ku tersebut. Makanya aku terkejut dan berprasangka, jangan-jangan kawan ku ini juga benci dengan syari’at.

Jumat, 17 Februari 2012

Nasib Anak Tiri


Radikalis VS Radikalis


Beberapa saat yang lalu orang-orang di Jakarta heboh dengan mengadakan demo. Mereka menuntut pembubaran FPI (Front Pembela Islam) yang menurut mereka organisasi radikal di Indonesia. Mereka kesal dengan tingkah polah FPI yang menurut mereka meresahkan, radikal, dan fundamentalis. Jauh-jauh hari telah benyak suara yang mengampanyekan pembubaran organisasi masa ini.
Seorang kawan yang suka sekali dengan kehidupan hedonis, tipe orang yang menganggap tubuh perempuan merupakan karya seni yang paling agung dan patut untuk diekspos. Orang dengan kehidupan bebas yang tidak memedulikan segala aturan yang ada. Dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang membenci FPI, seperti kata orang kampung ku bacirik atino mancaliak FPI.
Apa yang salah dengan FPI?

Senin, 13 Februari 2012

Hari St. Valentine Bag.2


Saint Valentine

Valentine’s day atau ada di Barat lebih dikenal dengan nama saint valentine’s day merupakan ritual tahunan yang dirayakan setiap tanggal 14 bulan Februari. Perayaan ini populer dikalangan anak remaja dengan nama hari kasih sayang. Biasanya hari ini dirayakan dengan saling bertukar kado diantara sepasang kekasih, dan biasanya isi kado tersebut ialah coklat. Namun pada masa sekarang, keindahan hari valentine telah ternodai dengan dijadikan saat-saat valentine ini sebagai momen yang indah untuk melakukan perzinahan dikalangan generasi muda. Kondom terjual dengan laris pada hari Valentine ini.
Banyak orang mengira bahwa perayaan valentine’s day merupakan perayaan yang berawal dari kisah tragis nan romantis yang menimpa seorang pendeta nasrani di Roma pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Bagimana gerangan kisahnya?
Kisahnya kira-kira seperti ini:
Pada abad ke-3 Masehi, Romawi diperintahi oleh seorang kaisar yang bernama Claudius. Kaisar merupakan seorang raja yang sangat berkeinginan membangun angkatan perang yang besar, dan besar harapannya sekalian lelaki di kerajaannya akan bersedia bergabung dalam angkatan perang yang hendak dibangunnya. Namun malangnya keinginannya tersebut tidak mendapat tanggapan yang cukup baik dari sekalian rakyatnya. Pasalnya, segenap lelaki di kerajaannya tek hendak bergabung dalam angkatan perang kerajaan. Alasannya ialah mereka merasa enggan meninggalkan keluarga ataupun kekasih hatinya.
Rupanya hal ini membuat Kaisar Claudius merasa tidak senang, dia murka. Maka demi keinginannya yang harus tercapai, dibuatnyalah sebuah peraturan. Adapun isi peraturannya kira-kira semacam ini “Bahwa demi kesejahteraan dan kebesaran kerajaan maka dengan ini baginda bertitah bahwa semenjak saat ini tidak dibenarkan bagi sekalian laki-laki yang berada di kerajaan untuk menikah. Mereka yang telah mampu diharuskan untuk masuk ke dalam dinas ketentaraan untuk mengabdi kepada kerajaan.
Ini merupakan suatu keputusan yang gila, adalah tidak masuk akal melarang orang untuk menikah. Jika kaum lelaki dilarang menikah, maka dengan siapakah para perempuan akan menikah? Dan bagaimanakah keberlangusngan kerajaan karena terputusnya garis keturunan dari rakyatnya?

Sabtu, 11 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang IV


Pemerintahan Padang

Menanggapi ultimatum dari Padang sehari yang lalu, maka pada tanggal 11 Februari 1958 Kabinet Perdana  Mentri Juanda memerintahakn KSAD untuk memecat Letkol Ahmad Hussein dan Kol. Maludin Simbolon dari dinas kemiliteran. Serta Komando Daerah Militer Sumatera Tengah dibekukan. Kemudian dilanjutkan dengan membekukan hubungan darat, laut, maupun udara ke Sumatera Tengah. Arti kata, Pemerintah Pusat melakukan blokade terhadap Sumatera Tengah.
Melihat kekerasan hati dari Kabinet Djuanda, maka tak ada lagi jalan keluar selain melawan. Kemudian pada tanggal 15 Februari 1958 Dewan Perjuangan memutuskan untuk membentuk Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) untuk menggantikan pemerintahan Jakarta yang dipimpin oleh Perdana Mentri Djuanda. Cakupan wilayah kekuasaan dari Pemerintahan Baru yang berpusat di Sumatera ini ialah seluruh wilayah Indonesia. Dalam artian, dengan dikeluarkannya deklarasi pembentukan pemerintahan baru ini maka Pemerintahan Jakarta yang dikomandoi oleh PM Djuanda tidak berlaku lagi.

Jumat, 10 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang III


Ultimatum Padang

Bulan Februari tercatat dalam Sejarah Minangkabau sebagai bulan penuh gejolak. Tanggal 10 Februari merupakan salah satu tanggal penuh gejolak, karena pada tanggal ini orang Minang dengan kurang ajarnya berani meultimatum Jakarta. Suatu perkara yang amat terlarang dalam budaya sentralisme Jawa. Dalam adat Jawa, pemimpin adalah pengayom yang wajib dita’ati perintahnya. Sedangkan di Minangkabau tidak demikian halnya.
Ultimatum di keluarkan di Padang dan disiarkan melalui radio. Lebih dikenal dengan nama Ultimatum Padang. Diucapkan oleh Ahmad Hussein sang pemimpin perlawanan. Ahmad Hussein yang seorang kolonel, pejuang kemerdekaan yang telah berhasil mempertahankan berkibarnya merah-putih di Sumatera Timur dengan  prajuritnya dari Devisi IX Banteng.

Kamis, 09 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang II


Persengketaan yang Tak Hendak Surut
Bulan Februari merupakan bulan penuh gejolak, setidaknya itulah yang terekam dalam Sejarah Negeri Minangkabau. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang di Minangkabau atau setidaknya Sumatera Barat. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau biasa disingkat dengan PRRI merupakan puncak dari segala ketidak puasan, kecemasan, dan kejengkelan terhadap Pemerintahan Jakarta pada masa tahun 1958.
Awal mulanya hanyalah bentuk ketidak puasan dari beberapa perwira militer di Sumatera Tengah atas perlakuan yang mereka dapat dari pemerintah pusat. Jerih payah mereka dalam berjuang dan mempertahankan negara ini sangat tidak dihargai. Setelah penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949 oleh Belanda, Komando Divisi IX Banteng di Sumatera Tengah diacak-acak oleh pusat. Beberapa pasukannya dikirim keluar Sumatera Tengah, dikirim ke berbagai daerah konflik. Namun setelah penugasan tersebut, para prajurit dari Divisi IX Banteng tidak dikembalikan ke induk pasukannya di Sumatera Tengah, melainkan dipindahkan ke Divisi lainnya. Seperti Batalyon Pagaruyung yang digabungkan ke dalam Divisi Siliwangi.
Makin lama Divisi IX Banteng semakin menciut sehingga tinggal satu brigade yang bernama sama dengan nama divisinya yakni Brigade Banteng pimpinan Ahmad Hussein. Pada bulan April 1952 brigade inipun diciutkan pula menjadi satu resimen di bawah komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan (TT I BB) yang dipimpin oleh Kolonel Maluddin Simbolon.

Minggu, 05 Februari 2012

Milad Muhammad Rasulullah III



Kelahiran Habibullah

Sesungguhnya peringatan Maulid Nabi ini merupakan perkara yang diada-adakan dalam agama atau lazim disebut dengan bid’ah. Namun tidak semua perkara bid’ah itu terlarang, ada juga yang dibolehkan semacam mengumandangkan adzan dengan mickrofon. Hanya Kerajaan Arab Saudi yang hingga kini masih melarang peringatan Maulid Nabi.
Ada beberapa sumber yang menyebutkan kisah yang berlainan perihal asal mula peringatan Maulid Nabi di ranah dunia Islam. Sumber pertama menyebutkan bahwa peringatan Maulid dimulakan oleh Sulthan Salahudin Al Ayyubi. Beliau mengadakan peringatan Maulid serta peringatan beberapa hari besar Islam lainnya, gunanya ialah untuk membangkitkan dan memupukkan semangat juang (jihad) kaum muslimin. Hal ini karena di masa itu, dunia Islam tengah berperang dengan orang-orang Kristen (Perang Salib).

Sabtu, 04 Februari 2012

Milad Muhammad Rasulullah II


Maulid
Perayaan, Hari Libur, atau Peringatan

Hampir dalam beberapa kali perayaan maulid di Indonesia selalu diiringi dengan isu bid’ah ataupun sesat. Hal ini mendapat beragam tanggapan di kalangan umat muslim Indonesia. Ada yang acuh, ada yang ragu, ada yang diam, ada yang setuju, ada pula yang menolak, ada yang mencaci dengan mengatakan orang yang berpendapat demikian sebagai radikal, fundamentalis ataupun wahabi. Sebagian kecil mulai meninggalkan perayaan maulid, sebagian lain mulai diresapi keraguan, dan sebagian lainnya tetap kukuh dengan pendirian.
Sebenarnya hampir semua muslim di dunia merayakan perayaan Maulid Nabi. Hampir semua negara Islam ataupun negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kecuali satu negara yakni Kerajaan Saudi, dimana di negara ini pengaruh dari ulama wahabi sangat kuat.
Terlepas dari permasalahan yang muncul, hampir seluruh ulama di Indonesia sepakat bahwa Maulid Nabi merupakan hari besar Islam yang patut untuk dihormati dan dirayakan. Hanya saja umat muslim di Indonesia memiliki beragam cara dalam memperingati Maulid Nabi.

Jumat, 03 Februari 2012

Milad Muhammad Rasulullah


Lagu Raihan

Sebentar lagi kita akan merayakan Maulid atau hari kelahiran nabi kita Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib dari Bani Hasyim Suku Quraisy Mekah. Ketika menyadari bahwa tanggal 12 Rabiul Awal sudah hampir dekat, aku terkenang akan sebuah judul lagu yang dilantunkan oleh kelompok nasyid dari Tanah Semenanjung Raihan. Untaian syairnya sungguh menggugah dan terkadang hampir membuat aku mengeluarkan air mata.

Tadi pagi usai shalat subuh kembali aku putar nasyid tersebut. Berikut ialah lirik dari nasyid itu yang ku coba untuk menuliskannya. Silahkan dinikmati dan diresapi. Kalau ada yang hendak mendownload lagunya, silahkan ikuti link ini. 

Rabu, 01 Februari 2012

Pemberontakan Orang Minang


Pemberontakan PRRI

Polemik PRRI kembali mengemuka tatkala Syafruddin Prawiranegara hendak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Kenapa demikian? Karena putera daerah asal daerah Banten, Jawa bagian barat ini merupakan Perdana Mentri PRRI ketika Kolonel Ahmad Hussein memroklamirkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah. Hingga kini, secara resmi negara ini masih menganggap PRRI sebagai gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Republik Indonesia. Benarkah demikian?

Ketika masih kuliah di jurusan sejarah, kajian PRRI memang menjadi bahan perdebatan antara mahasiswa, bahkan dengan dosen. Kebanyakan dari kami yang putera daerah menganggap bahwa PRRI bukanlah pemberontakan melainkan suatu gerakan untuk menegur atau mengoreksi Soekarno yang dinilai semakin arogan dalam memimpin negara ini. Sesosok pribadi yang begitu dipuja di Tanah Jawa sehingga membuat dia lupa daratan bahwa sesungguhnya dirinya bukan raja layaknya raja-raja kuno Jawa melainkan seorang presiden yang masa jabatannya terbatas. Soekarno juga menjalin hubungan gelap yang kemudian tanpa rasa malu berani secara terangan-terangan diperlihatkannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada masa itu, partai ini amat dibenci oleh sekalian golongan nasionalis dan Islam di negara ini. Dan puncak dari ini semua ialah pecahnya Dwi Tunggal, Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden. Hal ini menjadi suatu pertanda bagi orang-orang bahwa Soekarno sudah lupa daratan dan tidak dapat lagi mengendalikan dirinya. Haus akan kekuasaan yang absolut, hendak disembah dan diakui sebagai raja di negeri yang baru merdeka ini. Dengan pola pemerintahan sentralistis yang jelas-jelas tidak cocok bagi Indonesia yang plural. Yang  membuat Hatta lepas tangan dan mengundurkan diri dari jabatan Wapres, “ketika arus sedang deras jangan arahkan biduk kita menentang arus air” begitu kira-kira filosofi yang dipegang Hatta.