Selasa, 26 Juli 2011

Si Ceroboh

 
Pernah kau dalam salah satu keadaan kawan, keadaan dimana kalian seperti orang bodoh? Kawan, marilah aku bercerita mengenai seorang kawan ku yang sebenarnya pandai namun langkahnya selalu diiringi berbagai keadaan yang justeru membuat dirinya terlihat bodoh. Dia satu kantor dengan ku, jadi tak heranlah jika aku agak sedikit banyak mengetahui mengenai kisah bodohnya ini.


Kawan ku ini sebenarnya baik, tak ada yang aneh-aneh diperbuatnya. Kata orang niat baik tidak selalu berakhir baik, kadangkala berakhir tragis, menyedihkan bukan kawan? Baru-baru ini dia mengalami suatu kejadian yang menyedihkan sekaligus membuat ku geleng-geleng kepala. Berawal dari niat baiknya untuk memperbaiki komputer salah seorang kawan kami yang diserang virus ganas sehingga anti virusnya menjadi nakal tak mau distop, exit, atau disable. Tentu saja kawan kami ini agak sedikit repot dan mengeluh mengenai keadaan komputernya. Dia memang tak terlalu paham perkara komputer, jadi kawan ku ini merasa kasihan dan berusaha menolong.

Jumat, 22 Juli 2011

Hujjah Ku


Beberapa waktu yang lalu tak sengaja aku membaca sebuah tulisan di salah satu blog, tulisan ini mengisahkan dialog yang terjadi antara si Pandir dan si Pandai. Temanya ialah mengenai Pluralisme, judulnya pun sudah menohok salah satu pemahaman yang sudah lama hendak dimusnahkan oleh orang-orang yang mengaku tercerahkan di negeri ini. Sesuai dugaan ku, ternyata isi tulisan ini mengolok-olok sekaligus memperlihatkan betapa bodohnya orang-orang “fanatik” ini. Kalimatnya kasar, pongah, dan menjustifikasi.

Perang Ideologi sudah lama berlangsung di negeri ini, sebelum republik ini diproklamirkan perang tersebut telah berlangsung. Tentu saja bagi kalian yang alergi dengan ideologi Islam patut berbangga hati karena sampai sekarang Islam masih tetap dipecundangi. Syukur saja keyakinannya tidak ikut hilang, buktinya hingga saat ini Ideologi Islam masih tetap menjadi lawan yang hendak dimusnahkan. Indonesia hendak dijadikan seperti Negara Turki Modern.

Jumat, 15 Juli 2011

Belajar dari Oscar, Shawn, & Budak Degil





Kalian tentu pernah menonton filem animasi “Oscar Oasis” dan “Shawn The Sheep” yang tayang setiap hari di MNC TV. Shawn The Sheep ditayangkan setiap pukul 6.30 yang bertepatan dengan waktu Magrib (untuk wilayah Sumbar & Sekitarnya), dan kemudian dilanjutkan dengan Oscar Oasis pada pukul 7.00 malam. Ya.. aku yakin jawaban yang akan terlontar ialah bahwa filem tersebut lucu dan menghibur. Tentunya filem ini cocok sekali untuk ditonton oleh anak-anak.

Pada awalnya aku hanya melihat dari sisi humornya saja, namun kemudian ketika aku simak betul jalan ceritanya aku menjadi bertambah suka. Ya kawan, kalian tentunya pernah mendengar dibalik cerita anak-anak selalu ada nilai atau pesan yang terkandung. Sebut saja kisah Si Kancil, Pak Belalang, Abu Nawas, atau kisah-kisah lainnya yang telah lama menjadi tradisi lisan dalam masyarakat kita. Begitu juga dengan serial animasi ini. Shawn The Sheep yang selalu cerdik, kreatif, setiakawan, dan setia kepada majikannya merupakan contoh yang baik bagi kehidupan. Padahal kalau difikir-fikir, binatang domba sebenarnya makhluk yang bodoh dan lamban namun sebaliknya di filem ini Shawn digambarkan sebagai domba yang cerdik. Tentunya tokoh Shawn hanya sebagai media penyampai pesan bagi penulis, pengarang, atau sutradara dari filem ini.

Sabtu, 09 Juli 2011

sebuah tanggapan dari masyarakat awam

Polemik Susu Formula


Pada tahun 2008 sejumlah ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan penelitian terhadap susu formula yang tengah beredar di masyarakat. Hasil penelitian ini tidak diumumkan, entah kenapa dalam hal ini pemerintah tidak mengumumkannya. Terus terang penulis kalau boleh penulis yang bodoh ini berpendapat, kenapa ITB tidak langsung mengumumkan hasil penelitiannya. Mungkin… karena penelitian ini dibiayai oleh pemerintah, tapi hal ini kan mungkin.

Kasus ini menjadi pemberitaan besar beberapa waktu yang lalu, Menteri Kesehatan bersikukuh tidak akan mengumumkan hasil penelitian ITB ini. Tentu saja hal ini memancing rasa keingintahuan dari khalayak, ada apa gerangan? Kalau hasil penelitian ini postif dalam arti kata tidak ada masalah dalam kandungan susu formula yang beredar di masyarakat, kenapa harus dirahasiakan? Maka dari itu perasaan yang muncul ialah susu formula yang sekarang beredar merupakan susu yang bermasalah alias tidak sehat atau tidak baik untuk dikonsumsi oleh si buah hati. Tapi ini kan hanya asumsi, belum tentu benar dan belum tentu juga salah masih fifty-fifty.

Selasa, 05 Juli 2011

hidup sederhana lebih baik


Hikmah Bagi Kota Kecil

Pada apel bulanan di halaman Balaikota kemarin, Walikota Sawahlunto Bapak Amran Nur memberikan kabar yang membahagiakan yakni Sawahlunto mendapat urutan nomor dua dari bawah untuk angka kemiskinan. Untuk seluruh pemerintah tingkat dua se Indonesia, Sawahlunto lebih baik dalam hal pemerataan ekonomi dengan tingkat kemiskinan hanya 2%. Padahal, menurut Pak Wali beberapa daerah tingkat dua lainnya di Sumatera Barat ada yang mencapai angka hingga 12%.

Banyak juga yang beranggapan bahwa hal ini wajar untuk kota kecil seperti Sawahlunto, tapi benarkah demikian? Secara administratif kota ini memiliki luas 27.344,7 H atau 273 Km2[1] membentang dari Talawi hingga Silungkang dan Muarokalaban. Mungkin yang dimaksud dengan kota kecil ialah pusat kota yang merupakan wilayah kota lama sebelum pemekaran yang hanya berluas 5,86 Km2[2]. Banyak yang telah salah paham terhadap Sawahlunto. Atau mungkin mencemooh, kok sebagian besar wilayah kota masih bernuasa pedesaan?

Senin, 04 Juli 2011

Selayang Pandang


Kota Warisan

Sawahlunto merupakan satu-satunya kota di Sumatera Barat yang masih memelihara beragam bangunan peninggalan kolonial. Jadi tidak salah pabila dikatakan sebagai “Belanda Kecil” karena hingga kini kita masih dapat menikmati peninggalan dari masa lalu. Itu semua disajikan gratis, dapat kita nikmati jika kita mengunjungi Kota Tua yang terletak di daerah yang dulunya merupakan bekas areal persawahan milik penduduk Nagari Lunto.

Beberapa bangunan sudah dipercantik, perumahan buruh tambang yang dulunya tidak tertata dengan baik dan sama sekali tidak ada sedapnya untuk dipandang, sekarang telah tertata dengan baik. Tentu saja sekarang yang tinggal disana tidak seluruhnya buruh tambang, sebab pertambangan di Sawahlunto sudah menanti ajal, sakaratul maut. Oleh karena itu, peralihan dari dunia tambang ke dunia pariwisata sedang gencar-gencarnya di “propagandakan”.

Selasa, 26 Juli 2011

Si Ceroboh

 
Pernah kau dalam salah satu keadaan kawan, keadaan dimana kalian seperti orang bodoh? Kawan, marilah aku bercerita mengenai seorang kawan ku yang sebenarnya pandai namun langkahnya selalu diiringi berbagai keadaan yang justeru membuat dirinya terlihat bodoh. Dia satu kantor dengan ku, jadi tak heranlah jika aku agak sedikit banyak mengetahui mengenai kisah bodohnya ini.


Kawan ku ini sebenarnya baik, tak ada yang aneh-aneh diperbuatnya. Kata orang niat baik tidak selalu berakhir baik, kadangkala berakhir tragis, menyedihkan bukan kawan? Baru-baru ini dia mengalami suatu kejadian yang menyedihkan sekaligus membuat ku geleng-geleng kepala. Berawal dari niat baiknya untuk memperbaiki komputer salah seorang kawan kami yang diserang virus ganas sehingga anti virusnya menjadi nakal tak mau distop, exit, atau disable. Tentu saja kawan kami ini agak sedikit repot dan mengeluh mengenai keadaan komputernya. Dia memang tak terlalu paham perkara komputer, jadi kawan ku ini merasa kasihan dan berusaha menolong.

Jumat, 22 Juli 2011

Hujjah Ku


Beberapa waktu yang lalu tak sengaja aku membaca sebuah tulisan di salah satu blog, tulisan ini mengisahkan dialog yang terjadi antara si Pandir dan si Pandai. Temanya ialah mengenai Pluralisme, judulnya pun sudah menohok salah satu pemahaman yang sudah lama hendak dimusnahkan oleh orang-orang yang mengaku tercerahkan di negeri ini. Sesuai dugaan ku, ternyata isi tulisan ini mengolok-olok sekaligus memperlihatkan betapa bodohnya orang-orang “fanatik” ini. Kalimatnya kasar, pongah, dan menjustifikasi.

Perang Ideologi sudah lama berlangsung di negeri ini, sebelum republik ini diproklamirkan perang tersebut telah berlangsung. Tentu saja bagi kalian yang alergi dengan ideologi Islam patut berbangga hati karena sampai sekarang Islam masih tetap dipecundangi. Syukur saja keyakinannya tidak ikut hilang, buktinya hingga saat ini Ideologi Islam masih tetap menjadi lawan yang hendak dimusnahkan. Indonesia hendak dijadikan seperti Negara Turki Modern.

Jumat, 15 Juli 2011

Belajar dari Oscar, Shawn, & Budak Degil





Kalian tentu pernah menonton filem animasi “Oscar Oasis” dan “Shawn The Sheep” yang tayang setiap hari di MNC TV. Shawn The Sheep ditayangkan setiap pukul 6.30 yang bertepatan dengan waktu Magrib (untuk wilayah Sumbar & Sekitarnya), dan kemudian dilanjutkan dengan Oscar Oasis pada pukul 7.00 malam. Ya.. aku yakin jawaban yang akan terlontar ialah bahwa filem tersebut lucu dan menghibur. Tentunya filem ini cocok sekali untuk ditonton oleh anak-anak.

Pada awalnya aku hanya melihat dari sisi humornya saja, namun kemudian ketika aku simak betul jalan ceritanya aku menjadi bertambah suka. Ya kawan, kalian tentunya pernah mendengar dibalik cerita anak-anak selalu ada nilai atau pesan yang terkandung. Sebut saja kisah Si Kancil, Pak Belalang, Abu Nawas, atau kisah-kisah lainnya yang telah lama menjadi tradisi lisan dalam masyarakat kita. Begitu juga dengan serial animasi ini. Shawn The Sheep yang selalu cerdik, kreatif, setiakawan, dan setia kepada majikannya merupakan contoh yang baik bagi kehidupan. Padahal kalau difikir-fikir, binatang domba sebenarnya makhluk yang bodoh dan lamban namun sebaliknya di filem ini Shawn digambarkan sebagai domba yang cerdik. Tentunya tokoh Shawn hanya sebagai media penyampai pesan bagi penulis, pengarang, atau sutradara dari filem ini.

Sabtu, 09 Juli 2011

sebuah tanggapan dari masyarakat awam

Polemik Susu Formula


Pada tahun 2008 sejumlah ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan penelitian terhadap susu formula yang tengah beredar di masyarakat. Hasil penelitian ini tidak diumumkan, entah kenapa dalam hal ini pemerintah tidak mengumumkannya. Terus terang penulis kalau boleh penulis yang bodoh ini berpendapat, kenapa ITB tidak langsung mengumumkan hasil penelitiannya. Mungkin… karena penelitian ini dibiayai oleh pemerintah, tapi hal ini kan mungkin.

Kasus ini menjadi pemberitaan besar beberapa waktu yang lalu, Menteri Kesehatan bersikukuh tidak akan mengumumkan hasil penelitian ITB ini. Tentu saja hal ini memancing rasa keingintahuan dari khalayak, ada apa gerangan? Kalau hasil penelitian ini postif dalam arti kata tidak ada masalah dalam kandungan susu formula yang beredar di masyarakat, kenapa harus dirahasiakan? Maka dari itu perasaan yang muncul ialah susu formula yang sekarang beredar merupakan susu yang bermasalah alias tidak sehat atau tidak baik untuk dikonsumsi oleh si buah hati. Tapi ini kan hanya asumsi, belum tentu benar dan belum tentu juga salah masih fifty-fifty.

Selasa, 05 Juli 2011

hidup sederhana lebih baik


Hikmah Bagi Kota Kecil

Pada apel bulanan di halaman Balaikota kemarin, Walikota Sawahlunto Bapak Amran Nur memberikan kabar yang membahagiakan yakni Sawahlunto mendapat urutan nomor dua dari bawah untuk angka kemiskinan. Untuk seluruh pemerintah tingkat dua se Indonesia, Sawahlunto lebih baik dalam hal pemerataan ekonomi dengan tingkat kemiskinan hanya 2%. Padahal, menurut Pak Wali beberapa daerah tingkat dua lainnya di Sumatera Barat ada yang mencapai angka hingga 12%.

Banyak juga yang beranggapan bahwa hal ini wajar untuk kota kecil seperti Sawahlunto, tapi benarkah demikian? Secara administratif kota ini memiliki luas 27.344,7 H atau 273 Km2[1] membentang dari Talawi hingga Silungkang dan Muarokalaban. Mungkin yang dimaksud dengan kota kecil ialah pusat kota yang merupakan wilayah kota lama sebelum pemekaran yang hanya berluas 5,86 Km2[2]. Banyak yang telah salah paham terhadap Sawahlunto. Atau mungkin mencemooh, kok sebagian besar wilayah kota masih bernuasa pedesaan?

Senin, 04 Juli 2011

Selayang Pandang


Kota Warisan

Sawahlunto merupakan satu-satunya kota di Sumatera Barat yang masih memelihara beragam bangunan peninggalan kolonial. Jadi tidak salah pabila dikatakan sebagai “Belanda Kecil” karena hingga kini kita masih dapat menikmati peninggalan dari masa lalu. Itu semua disajikan gratis, dapat kita nikmati jika kita mengunjungi Kota Tua yang terletak di daerah yang dulunya merupakan bekas areal persawahan milik penduduk Nagari Lunto.

Beberapa bangunan sudah dipercantik, perumahan buruh tambang yang dulunya tidak tertata dengan baik dan sama sekali tidak ada sedapnya untuk dipandang, sekarang telah tertata dengan baik. Tentu saja sekarang yang tinggal disana tidak seluruhnya buruh tambang, sebab pertambangan di Sawahlunto sudah menanti ajal, sakaratul maut. Oleh karena itu, peralihan dari dunia tambang ke dunia pariwisata sedang gencar-gencarnya di “propagandakan”.