Minggu, 21 Agustus 2011

Di Jalan Tempat Pedagang Wangi-wangian


Seorang pengais sampah, yang sedang berjalan-jalan di tempat              
orang   berjualan    wangi-wangian,    tiba-tiba    terjatuh              
seakan-akan   mati.   Orang-orang  berusaha  menghidupkannya              
kembali  dengan  bau-bauan  wangi,  namun  keadaannya  malah              
semakin parah.                                                            
                                                                         
Akhirnya seorang bekas pengorek sampah datang; ia mengetahui              

keadaan itu. Ia mendekatkan sesuatu  yang  berbau  busuk  di              
hidung orang itu, yang segera saja segar kembali, teriaknya,              
"Nah, ini dia wangi-wangian!"

Senin, 08 Agustus 2011

Batas Dogma


Pada  suatu hari, Sultan Mahmud yang Agung berada dijalan di
Ghazna,  ibu  kota  negerinya.   Dilihatnya   seorang   kuli
mengangkut  beban  berat, yakni sebungkah batu yang didukung
di punggungnya.  Karena  rasa  kasihan  terhadap  kuli  itu,
Mahmud tidak bisa menahan perasaannya, katanya memerintah:

"Jatuhkan batu itu, kuli."

Perintah  itupun langsung dilaksanakan. Batu tersebut berada
di tengah jalan, merupakan gangguan bagi siapapun yang ingin
lewat,   bertahun-tahun  lamanya.  Akhirnya  sejumlah  warga
memohon raja agar memerintahkan orang memindahkan batu itu.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Ummu Salmah Radhiallahu 'Anha


Lembaran sejarah hijrah Ummat Islam ke Madinah, barangkali tidak bisa melupakan torehan tinta seorang ibu dengan putrinya yang masih balita.

Keduanya, hanya dengan mengendarai unta dan tidak ada seorang lelakipun yang menemaninya, meski kemudian ditengah jalan ada orang yang iba dan kemudian mengantarnya, berani menembus kegelapan malam, melewati teriknya siang dan melawan ganasnya padang sahara, mengarungi perjalanan yang amat panjang dan melelahkan, kurang lebih 400 km. Dialah Salamah dan ibunya, Hindun bin Abi Umayyah atau sejarah lebih sering menyebutnya dengan Ummu Salamah.

Kamis, 04 Agustus 2011

Wasiat Nabi SAW


Oleh :
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;
Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.
"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku.
"Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
"Lagi ya Rasulullah."
"Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku."
"Lagi ya Rasulullah."
"Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
"Tambahilah lagi."
"Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah lagi untukku."
"Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."

Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."
Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam. 

Rabu, 03 Agustus 2011

Fitnah Dunia

Kekafiran hidup, kadang terasa menyesakkan dada. Andai  hidup kita ini dimapan , tentu ibadah lebih tenang. Demikian sering terlintas dibenak, kala jatah rizqi menyempit. Tetapi, justru yang dikhawatirkan Rasulullah bukan suasana kekafiran, melainkan terbukanya dunia ini yang acapkali melalaikan kita dari beribadah kepada Sang Pencipta. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Ubaidah diutus Rasulullah untuk menarik jizyah ke Bahrain. Dari Bahrain, beliau berhasil membawa jizyah dalam jumlah yang banyak.

Berita kedatangan Abu Ubaidah dengan sejumlah hartapun merebak dikalangan sahabat Anshar. Maka setelah melakuakan shalat subuh bersama, Rasulullah berpaling kearah sahabat yang sudah menunggu-nunggu. Melihat mereka Rasulullah tersenyum seraya bersabda, "Saya kira kalian telah mendengar kedatangan Abu Ubaidah dengan sesuatu dari Bahrain " Mereka menjawab " Benar ya Rasulullah ", Rasulullah melanjutkan sabdanya, "Bergembiralah dengan apa yang kalian senangi ( harta ). Demi Allah sesungguhnya bukan kekafiran yang aku takutkan atas kalian, tetapi aku takut jika dunia dibukakan atas kalian sebagaimana dibukakan atas ummat sebelum kamu lalu kalian berlomba-lomba memperolehnya, sebagaimana orang-orang dahulu telah berlomba, lalu dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana orang dahulu hancur karenanya."

Millatfacebook


Pernakah kalian mendengar nama Millatfacebook kawan? Aku yakin sebagian dari kalian tentunya pernah mendengar mengenai situs jejaring sosial yang dibuat oleh enam orang pemuda asal Lahore Pakistan. Situs ini merupakan situs jejaring sosial mirip facebook, kalau boleh aku memberikan pendapat aku lebih suka mengatakan kalau kedua situs ini serupa tapi tak sama.

   Semua ini bermula kurang lebih setahun yang lalu, ketika Facebook dengan pongahnya hendak mengadakan perlombaan membuat gambar Nabi Muhammad SAW (Grup: Everyone Draw Mohammed Day). Tentunya hal ini membuat kalangan umat Islam menjadi tersinggung, khusus di Pakistan, Facebook diblokir oleh pemerintah setempat. Hal ini rupanya memancing kreativitas kalangan pemuda di sana. Enam orang pemuda asal kota Lahore di Pakistan memutuskan membentuk perusahaan IT pada 30 Mei 2010 dengan nama Millatfacebook.

Minggu, 21 Agustus 2011

Di Jalan Tempat Pedagang Wangi-wangian


Seorang pengais sampah, yang sedang berjalan-jalan di tempat              
orang   berjualan    wangi-wangian,    tiba-tiba    terjatuh              
seakan-akan   mati.   Orang-orang  berusaha  menghidupkannya              
kembali  dengan  bau-bauan  wangi,  namun  keadaannya  malah              
semakin parah.                                                            
                                                                         
Akhirnya seorang bekas pengorek sampah datang; ia mengetahui              

keadaan itu. Ia mendekatkan sesuatu  yang  berbau  busuk  di              
hidung orang itu, yang segera saja segar kembali, teriaknya,              
"Nah, ini dia wangi-wangian!"

Senin, 08 Agustus 2011

Batas Dogma


Pada  suatu hari, Sultan Mahmud yang Agung berada dijalan di
Ghazna,  ibu  kota  negerinya.   Dilihatnya   seorang   kuli
mengangkut  beban  berat, yakni sebungkah batu yang didukung
di punggungnya.  Karena  rasa  kasihan  terhadap  kuli  itu,
Mahmud tidak bisa menahan perasaannya, katanya memerintah:

"Jatuhkan batu itu, kuli."

Perintah  itupun langsung dilaksanakan. Batu tersebut berada
di tengah jalan, merupakan gangguan bagi siapapun yang ingin
lewat,   bertahun-tahun  lamanya.  Akhirnya  sejumlah  warga
memohon raja agar memerintahkan orang memindahkan batu itu.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Ummu Salmah Radhiallahu 'Anha


Lembaran sejarah hijrah Ummat Islam ke Madinah, barangkali tidak bisa melupakan torehan tinta seorang ibu dengan putrinya yang masih balita.

Keduanya, hanya dengan mengendarai unta dan tidak ada seorang lelakipun yang menemaninya, meski kemudian ditengah jalan ada orang yang iba dan kemudian mengantarnya, berani menembus kegelapan malam, melewati teriknya siang dan melawan ganasnya padang sahara, mengarungi perjalanan yang amat panjang dan melelahkan, kurang lebih 400 km. Dialah Salamah dan ibunya, Hindun bin Abi Umayyah atau sejarah lebih sering menyebutnya dengan Ummu Salamah.

Kamis, 04 Agustus 2011

Wasiat Nabi SAW


Oleh :
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;
Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.
"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku.
"Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
"Lagi ya Rasulullah."
"Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku."
"Lagi ya Rasulullah."
"Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
"Tambahilah lagi."
"Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah lagi untukku."
"Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."

Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."
Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam. 

Rabu, 03 Agustus 2011

Fitnah Dunia

Kekafiran hidup, kadang terasa menyesakkan dada. Andai  hidup kita ini dimapan , tentu ibadah lebih tenang. Demikian sering terlintas dibenak, kala jatah rizqi menyempit. Tetapi, justru yang dikhawatirkan Rasulullah bukan suasana kekafiran, melainkan terbukanya dunia ini yang acapkali melalaikan kita dari beribadah kepada Sang Pencipta. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Ubaidah diutus Rasulullah untuk menarik jizyah ke Bahrain. Dari Bahrain, beliau berhasil membawa jizyah dalam jumlah yang banyak.

Berita kedatangan Abu Ubaidah dengan sejumlah hartapun merebak dikalangan sahabat Anshar. Maka setelah melakuakan shalat subuh bersama, Rasulullah berpaling kearah sahabat yang sudah menunggu-nunggu. Melihat mereka Rasulullah tersenyum seraya bersabda, "Saya kira kalian telah mendengar kedatangan Abu Ubaidah dengan sesuatu dari Bahrain " Mereka menjawab " Benar ya Rasulullah ", Rasulullah melanjutkan sabdanya, "Bergembiralah dengan apa yang kalian senangi ( harta ). Demi Allah sesungguhnya bukan kekafiran yang aku takutkan atas kalian, tetapi aku takut jika dunia dibukakan atas kalian sebagaimana dibukakan atas ummat sebelum kamu lalu kalian berlomba-lomba memperolehnya, sebagaimana orang-orang dahulu telah berlomba, lalu dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana orang dahulu hancur karenanya."

Millatfacebook


Pernakah kalian mendengar nama Millatfacebook kawan? Aku yakin sebagian dari kalian tentunya pernah mendengar mengenai situs jejaring sosial yang dibuat oleh enam orang pemuda asal Lahore Pakistan. Situs ini merupakan situs jejaring sosial mirip facebook, kalau boleh aku memberikan pendapat aku lebih suka mengatakan kalau kedua situs ini serupa tapi tak sama.

   Semua ini bermula kurang lebih setahun yang lalu, ketika Facebook dengan pongahnya hendak mengadakan perlombaan membuat gambar Nabi Muhammad SAW (Grup: Everyone Draw Mohammed Day). Tentunya hal ini membuat kalangan umat Islam menjadi tersinggung, khusus di Pakistan, Facebook diblokir oleh pemerintah setempat. Hal ini rupanya memancing kreativitas kalangan pemuda di sana. Enam orang pemuda asal kota Lahore di Pakistan memutuskan membentuk perusahaan IT pada 30 Mei 2010 dengan nama Millatfacebook.