Kamis, 29 Maret 2012

Permainan Hidup


Introspeksi Diri

Berikut ini ialah potongan percakapan antara sepasang kekasih. Simaklah elok-elok, jangan hendaknya sekadar dibaca saja melainkan ambil jugalah hikmah yang tersimpan di dalamnya.

Perempuan : Betulkah tuan sayang kepada saya ??
Lelaki : Betul adinda saya, mana mungkin tuan hendak berbohong..
Perempuan : ya ampun.. janganlah tuan pegang-pegang saya..
Lelaki: alaa.. dipegang sedikit saja kok..
Perempuan : Tak maulah.. Kalau terlanjur macam mana?
... ... Lelaki : Kita kawin laa.. saya lamar dinda ke keluarga..
Perempuan : Betul? Tuan hendak kawin dengan saya?
Lelaki : Betul sayang.. Sumpah.. dinda tenang saja lah.

Setahun selepas itu. . .
Perempuan : Sampai hati..tuan tipu saya.. Dulu tuan kata hendak kawin dengan saya. Tapi bila tuan dah dapat. tuan malah hendak kawin dengan perempuan lain..
Lelaki : Saya ini lelaki, kamu kira saya hendak kawin dengan perempuan yang mau diapakan saja, tidak pandai menjaga iman dan kehormatan dirinya? Saya hanya mau kawin dengan perempuan yang suci.. Bukan macam kamu, yang suka memberikan tubuh pada lelaki yang bukan bergelar suami. Kamu kira saya sebodoh itu mau kawin dengan diri mu?
Perempuan: Sampai hati kamu bercakap seperti itu, dulu.. ketika kamu hendak mau janji manis yang kamu berikan. Tapi sekarang kamu salahkan saya?
Lelaki: Sebagai lelaki saya hanya hendak menguji saja.. Tapi rupanya kamu bodoh dan mau memberikan begitu saja, jadi tak ada do’a penolak rezeki. .:)D
Perempuan: Kamu memang lelaki tak guna.. saya menyesal kenal dengan kamu..
Lelaki: Kamu menyesal? Tapi saya puas.. Jangan lupa datang ke pesta pernikahan saya nanti.
Perempuan: Kamu akan dapat balasannya nanti . .

Rabu, 28 Maret 2012

Politikus Hipokrit


Dunia Panggung Sandiwara
Demo akbar perihal kenaikan Harga BBM telah tuntas dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Maret kemarin, dan tampaknya hari ini masih ada beberapa lanjutannya. Beragam cerita perihal demo ini terdengar, sesuai sangkaan kami dan kamipun yakin bahwa tuan dan engku sidang pembaca sekalian juga memiliki sangkaan yang sama dengan kami yakni terjadi pertikaian (bentrok) antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan.


Yang paling mencolok ialah selain dimotori oleh berbagai kelompok organisasi, demo ini juga diikuti oleh pengurus, kader, dan pengikut salah satu partai politik di Indonesia. Partai yang selama ini memosisikan dirinya sebagai partai oposisi bagi pemerintahan. Sungguh aneh memang kelakuan para politisi di negara ini.

Terus terang kami sendiri tidak menyukai kenaikan harga BBM ini, karena dalam pandangan kami mudharat lebih banyak dari manfaatnya. Tulisan ini tidak ditujukan untuk menyokong pemerintah melainkan mengajak sidang pembaca untuk berfikir kritis. Janganlah hendaknya menerima begitu saja pemberitaan dari media. Karena walau bagaimanapun banyak terdapat unsur politik dalam setiap berita. Tujuan mereka ialah jangka panjang, bukankah pemilu sudah dekat. Beberapa partai politik ingin meraih suara sebanyak-banyaknya guna menaikkan rengking partai mereka. Supaya nantinya mereka dapat berkuasa,.. ya.. kekuasaaan, itulah pangkal dari semua ini.

Selasa, 27 Maret 2012

Dunsanak dari Negeri Aceh


Saudara dari Aceh

Rumah Adat Aceh
Sungguh senang hati ini bila bersua dengan saudara jauh yang datang bertandang. Walaupun tidak ada hubungan keluarga namun rasa persaudaraan antara sesama anak Melayu dan sesama umat Muhammad sudah cukup sebagai perakat rasa persaudaraan kami. Namanya Adnan usianya kira-kira akhir tigapuluhan dan awal empatpuluhan. Pekerjaannya ialah sopir, berkesempatan datang ke kota tempat ku mencari hidup ini dikarenakan dia membawa rombongan para bikers.
Berbeda dengan para sopir yang ku kenal, beliau ini orangnya ramah, murah senyum dan suka bercakap-cakap. Tingginya sekitar 156 cm, badannya tegap berisi, kulit sawo matang, dengan kumis menghiasi wajahnya. Tidak ada tato yang dirajah ke badannya. Penampilannya sederhana, pakai sandal jepit (swallow biru) yang sudah usang, baju kaos berkrah, dan celana katun. Baju dan celana yang dipakainya sudah lusuh.
Sungguh penampilan yang sederhana, kalau beliau tidak tersenyum niscaya angkerlah tampangnya. Namun tidak demikian, lelaki ini sungguh murah senyum. Adnan, demikianlah namanya, berasal dari Banda Aceh tepatnya kampungnya berada 10 Km dari kota tersebut. Beliau memiliki minat yang besar terhadap sejarah. Lama beliau berpelancongan di Museum Goedang Ransoem. Bertanya pada ku perihal sejarah museum dan sedikit-sedikit perihal sejarah Kota Sawahlunto.

Senin, 26 Maret 2012


Pabila Harta & Tahta Bicara

Entah kami yang tak punya pekerjaan atau memang semua orang yang larut dalam pemberitaan oleh media. Ketika pertama  kali menyaksikan khabar perihal pemilihan kepala daerah di Jakarta kami merasakan ada yang janggal. Perasaan yang menganjal itu ialah perasaan yang timbul akibat keanehan yang dirasa pada Pilkada kali ini di Jakarta. Dari beberapa pasang calon kepala daerah beberapa diantaranya  masih menjabat sebagai kepala daerah di daerah lain, apakah itu gubernur ataupun walikota.
Apa gerangan yang tengah berlaku duhai tuan? Ada apa ini? Semua media yang mengabarkan berita ini terkesan mewajarkan keadaan yang tengah terjadi. Tidak ada yang memandang aneh, wajarkah menurut tuan perkara yang tengah berlaku ini?
Kenapa perkara ini dapat terjadi duhai tuan? Lama aku tercenung berfikir akan jawaban dari pertanyaan ku tersebut. Akupun mulai mengurutkan satu-persatu, walaupun hanya sekedar kira-kira sesuai pengetahuan ku yang terbatas akan dunia politik yang katanya kotor.
Pertama karena Jakarta Kota Terbesar di Indonesia, perputaran uang (potensi ekonominya) merupakan yang terbesar di negara ini. Permasalahan yang dihadapinyapun sangatlah rumit (kompleks), serta kekuasaan yang mengiringinyapun sangatlah besar. Maka sering muncul semacam pameo dikalangan khalayak bahwa Gubernur Jakarta sama kiranya dengan “RI 3”.
Kedua ialah keadaan masyarakat Kota Jakarta yang beragam, dari latar belakang budaya dan agama sehingga memungkinkan orang-orang dari kalangan mana saja untuk menjadi pemimpin di kota ini. Syarat wajib yang harus dimiliki tentunya dukungan Partai Politik. Itulah tampaknya akibat dari negara demokrasi yang dikuasai oleh Partai Politik.
Ketiga ialah Jakarta dengan segala permasalahannya merupakan pusat dari beragam aktivitas seperti aktivitas politik dimana di kota inilah kepala negara, para menteri, lembaga dan badan tinggi negara berkantor. Di kota ini pulalah bertempat kantor pusat dari partai politik dan organisasi massa lainnya. Kota ini juga bertempat kantor-kantor dari perusahaan besar yang melakukan bisnis (atau eksploitasinya) di Indonesia. Kota ini juga menjadi pusat kriminal dan beragam tindak kejahatan lainnya. Pendek kata, Jakarta merupakan kota gado-gado dimana segala rasa berpadu, hidup berdampingan, terlepas apakah mereka suka atau tidak. Kota ini memiliki hukum sendiri, hukum yang tidak dipahami oleh masyarakat lainnya.

Minggu, 25 Maret 2012

Hidup dg Syari'at


Bijaklah dalam Kehidupan

Sabar, satu kata ini sangat susah sekali untuk mengamalkannya dengan sepenuh hati. Bohong pabila tuan kata “mudah” sebab pada masa sekarang kesabaran merupakan barang langka. Tuan tengoklah di televisi ataupun koran, sangat mudah sekali orang saling pukul hanya karena perkara sepele, seperti tersenggol di jalan raya misalnya. Ataupun secara tidak sengaja terinjak kakinya oleh oranglain, atau karena tersenggol oleh orang ketika berjalan, dan lain sebagainya.
Sebagian besar dari manusia zaman sekarang tenggelam dalam perlombaan, persaingan, dan kecemburuan. Sangat susah sekali mencari orang-orang yang ikhlas berhati bersih dan suci. Semua hendak menohok yang lain, menyerang dan menjatuhkan, sudah merupakan kelaziman pada manusia zaman sekarang.
Kebanyakan orang yang berusaha untuk mengamalkan sifat sabar akan dicemooh, dianggap bodoh atau pandir karena di zaman sekarang sudah tak patut bersikap sabar lagi. “biasa itu..” kata mereka. Maksud mereka ialah biasa pada zaman sekarang bersikap egois, sombong, dan sama sekali tidak pandai menimbang raso dalam pergaulan.
Berkali-kali keluar di mulut sebagian orang yang telah kehabisan akal menghadapi manusia-manusia semacam ini “zaman sekarang memanglah sudah gila, manusia-manusia sudah kehilangan kemanusiaan mereka. Lebih serupa binatang yang menganut hukum siapa yang kuat dialah yang menang”
Namun aku terkenang akan perkataan dari Saidina Ali bin Abi Thalib, begini kata beliau “Janganlah tuan cemoohkan zaman, sebab pabila zaman dapat berkata-kata niscaya manusialah yang akan dicemoohnya.”

Jumat, 23 Maret 2012

Peran yg Dimainkan H.Agusalim


Partai Kita Semua

Sudah lama terasa di hati, namun baru kini berhasil aku utarakan. Sudah semenjak lama aku merasakan ada yang aneh “Ada apa dengan PKS?”. Semenjak naik rengking pada pemilu tahun 2009 kemarin, semenjak menyatakan diri menjadi partai terbuka, semenjak oh semenjak...
Masih teringat dahulu sebelum tahun 2009, partai kita yang satu ini sering mengadakan demo (demo damai tentunya) terutama sekali yang bertemakan Solidaritas untuk Palestina. Ada peluru nyasar ke Jalur Gaza, mari kita demo.. ada korban jatuh akibat ulah Zionis Yahudi, kita demo akbar.. dan lain sebagainya.
Namun cobalah tuan tengok sekarang, sudah berapa kali Israel menyerang Jalur Gaza, sudah berapa nyawa yang syahid, katakan kepada saya tuan sudah berapa kali? Katakan kepada saya tuan, apakah karena saya yang jarang menonton TV atau beritanya memang tidak diekspose oleh media-media yang katanya berada dibawah kendali Kaum Liberalis. Saya sama sekali tidak pernah mendengar, melihat, ataupun membaca berita perihal aksi demo atau solidaritas mereka untuk Palestina.

Kamis, 22 Maret 2012

Rancang Bangun Pemerintahan


Nagari
Sebuah Identitas Budaya

Minangkabau dikenal dikarenakan keunikan adat dan budayanya. Sistim matrilineal telah begitu melekat dan menjadi identitas yang menyatu bagi masyarakat Minangkabau. Minangkabau juga dikenal karena beberapa orang founding father[1] Negara Indonesia berasal dari daerah ini. Selain itu makanan khas rendang merupakan jenis masakan asli daerah Minangkabau. Masakan ini telah menjadi menu masakan nusantara, bahkan berdasarkan penelitian sebuah lembaga research kelas dunia, masakan rendang merupakan jenis masakan favorit.
Namaun apakah gerangan yang menjadi pondasi dasar bagi daerah ini untuk tetap berdiri, menunjukkan kekhasan dirinya? Ditengah kencangnya arus modernitas, dan dibawah ideologi penyeragaman yang dilakukan oleh pusat terhadap daerah yang dipropagandakan secara halus melalui media massa. Akan sangat sulitlah bagi daerah-daerah untuk tetap berdiri sesuai dengan jati dirinya. ”Semuanya harus disesuaikan dengan kemajuan zaman, kita tidak boleh menolak perubahan karena perubahan merupakan sesuatu yang pasti. Belum ada yang berhasil menentang perubahan” begitulah kira-kira tanggapan para intelektual Minangkabau saat ini.
Sesungguhnya yang menjadi landasan utama bagi Minangkabau untuk tetap berdiri ialah Agama (Islam) dan Adat. Kedua hal inilah yang menjadi pilar utama yang menopang kehidupan masyarakat Minangkabau. Tanpa keduanya, atau hanya salah satu saja maka Kebudayaan Minangkabau akan runtuh. Pada masa sekarang ini, kedua pilar penting inilah yang digugat, digugat oleh anak kandungnya sendiri. “Tidak sesuai dengan perkembangan zaman” Kata Tuan-tuan para intelektual.
Marilah kita perbincangkan disini perkara adat. Selain Adat Matrilineal yang menjadi pondasi utama dalam kelangsungan kehidupan masyarakat Minangkabau, terdapat satu institusi yang mewadahi kepentingan masyarakat Minangkabau. Namanya ialah “NAGARI”, maknanya ialah daerah, kawasan, ataupun negeri. Yang dimaksud dengan Nagari ialah suatu kawasan yang ditinggali oleh suatu masyarakat yang memiliki nenek moyang yang sama, sejarah kedatangan yang sama, dan ragam corak adat yang sama. Diperintahi oleh beberapa penghulu yang duduk di Balairung atau Balai Adat. Dalam menjalani pemerintahan di Nagari setiap penghulu melakukannya dengan cara musyawarah-mufakat.[2] Wilayah yang mereka perintahi merupakan wilayah merdeka yang hanya mengakui kedaulatan Rajo Alam di Pagaruyuang.  Raja sendiri tidak memiliki hak untuk mencampuri kehidupan nagari, hanya saja dirinya akan turun tangan apabila terdapat perkara yang tidak didapat penyelesaiannya oleh para penghulu di nagari tersebut.

Jumat, 16 Maret 2012

Keluarga Sakinah


Ucapkanlah Selamat atas Kematian Isteri Ku
Oleh: Anis Adilla*

Ini adalah kisah dari seorang lelaki yang telah membina hubungan rumah tangga dengan perempuan shaleha. Mereka dikaruniai beberapa orang anak laki-laki dan perempuan. Kehidupan mereka sekeluarga sungguh bahagia dan sejahtera. Sang Isteri semasa hidupnya merupakan seorang perempuan  yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan rajin beribadah. Dia juga adalah isteri yang setia dan taat kepada suaminya, seorang ibu yang penyayang dan sebaik-baik pendidik kepada anak-anaknya.
Rumah tangga yang indah ini berjalan selama 22 tahun, hingga sang isteri meninggal dunia. Setelah jenazah sang isteri diurus dengan sempurna, dishalatkan dan kemudian dikebumikan, semua ahli keluarga, sanak keluarga, dan kaum kerabat berhimpun di rumah sang suami untuk bertakziah. Kesemua yang hadir hendak mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan, mengurangi rasa pilu dan kesedihan pada sang suami karena kehilangan isteri yang paling dikasihi dan dicintai.
Namun demikian sebelum ada yang sempat berkata-kata, si suami berucap “Semoga tidak ada seorangpun dari tuan-tuan dan puan-puan yang mengucapkan rasa belasungkawa kepada ku, sebaliknya duhai saudara-saudara ku kaum muslimin sekalian, dengarkanlah kata-kata ku ini”
Semua yang hadir pada saat itupun terkejut dan terdiam mendengar ucapan si suami. Kemudian dia meneruskan wasiatnya kepada kaum muslimin yang hadir “Demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain diriNya. Sesungguhnya hari ini merupakan hari yang paling membahagiakan dan gembira bagi ku. Lebih dari kebahagiaan dan kegembiraan yang ku rasakan pada malam pertama bersama almarhumah isteri ku”

Minggu, 11 Maret 2012

Pusaka Dunia


Al Qur’an: Pedoman Hidup
Oleh: Sutan Paduko Basa

Kisah ini terjadi di kampus saya yaitu Kampus Teknik Matrikulasi Johor. Kisah ini bermula di sebuah kelas perkuliahan diwaktu pagi sebelum perkuliahan dimulai. Saya tiba di ruang kuliah kira-kira lima belas menit lebih awal dan masih sempat untuk mengambil tempat duduk. Kemudian datang seorang kawan kuliah (lelaki) yang ingin duduk di sebelah saya. Dia berasal dari Serawak dan beragama Kristen.
Pertama kali saya melihatnya, dia sering terlihat membawa-bawa sebuah kitab di tangannya. Kemanapun selalu dibawanya, sayapun mulai bertanya “itu buku apakah gerangan?”.
Diapun menjawab “Ini Kitab Injil, hendak membacakah puan?”
Sayapun membalas “Boleh, tak apakah?”
Diapun membalas “Tak apalah..”
Sayapun sebenarnya tidak ingin membaca kitab tersebut, walaupun sebenarnya saya merasa bahwa dia sepertinya hendak mencoba mendakwahkan agamanya kepada saya. Insya Allah, iman saya masih kuat..
Sayapun mulai membaca kitab tersebut, dan perasaan saya mengatakan bahwa segala yang terdapat pada kitab tersebut lebih kurang sama dengan isi kandungan Al Qur’an. Akan tetapi, terdapat juga beberapa yang berlainan. Kemdian sayapun bertanya kepada kawan tersebut “Tuan sudah khatamkah membaca kitab ini?”
Diapun menjawab “Ya, puan hendak membuktikannya..?”
Sayapun membalas “Boleh juga, saya hendak tahu, bagaimana gerangan kisah Nabi Ilyas yang termuat dalam kitab tuan ini?” Diapun menjawab dengan senang hati, jawabannya tepat sekali dengan meberitahukan kepada saya di surat mana tercatat kisah Nabi Ilyas tersebut.

Jumat, 09 Maret 2012

Sunnah Nabi


Kekeliruan Kita dalam Menegakkan Sunnah
Sudah lama kiranya tidak mendengar Khutbah Jum’at yang begitu menarik, dimana perhatian Jama’ah tertuju kepada sang khatib. Biasanya sang khatib dicuekin (diabaikan) oleh jama’ah. Sang khatib sibuk dengan khutbahnya dan para jama’ahpun sibuk dengan renungan mereka, merenung atau termenung?
Tema khutbah yang diketengahkan oleh sang khatib ialah mengenai melaksanakan sunnah nabi dengan cerdas. Sang khatib mengemukakan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari dan membandingkannya dengan kejadian yang serupa atau hampir serupa di zaman nabi.
Pertama ialah mengenai nabi-nabi palsu. Beliau menerangkan pengkhianatan semacam ini dalam kalangan umat muslim telah berlangsung semenjak zaman nabi. Contohnya ialah Musailamah al Kahzab, Mirza Ghulam Ahmad, Ahmad Musaddek, dan lain sebagainya. Musailamah merupakan orang yang hidup di zaman nabi, dihadapan nabi dia mengangguk sedangkan dibelakang nabi dia menggeleng. Sepeningga nabi dia berkhianat, menyatakan diri sebagai nabi.
Kedua ialah mengenai menyalatkan jenazah, Rasulullah pernah berwasiat bahwa jikalau beliau yang dahulu meninggal maka Aisyahlah yang akan memandikan jenazahnya. Sedangkan jika sebaliknya Aisyahlah yang lebih dahulu meninggal maka beliaulah yang akan memandikan jenazahnya. Atas dasar hadist ini maka dibolehkan bagi isteri memandikan jenazah suaminya dan sebaliknya juga dibolehkan bagi suami memandikan jenazah isterinya.

Selasa, 06 Maret 2012

Cinta..


Cinta atau Nafsu

Saat kecil ku pernah bertanya
Bahwa arti cinta pada bunda
Bunda pun menjawab
Cinta adalah kasih sayang ibu dan anaknya

Saat ku mulai branjak dewasa
Pada sahabat kupun bertanya
Diapun menjawab cinta adalah
Kasih sayang dua insan manusia

Ref:
Dan kau yang mampu menjawab
Makna cinta yang slalu ku tanyakan

Dan kau yang terjerat rasa cinta
Hanya pendamkan cahya suka dan duka

Ku trus mencoba tuk bertanya
Walau kini ku terjerat cinta
Bundapun menjawab dan berkata
Mungkin cinta hanya tuk dirasa

Ref:
Suka duka akan mewarnai cintai
Yang menyatukan dua insan berbeda
Mungkin tak kan ku temukan makna cinta
Sebelum ku menjalaninya...



Judul lagu tersebut ialah “Makna Cinta” yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang bernama Bram. Bukan Bram vocalis grup band Samson, kemunculannya lebih awal dari kemunculan grup band Samson. Namun sayangnya popularitasnya tidak begitu terdengar, bahkan lagunyapun jarang terdengar diputar di televisi ataupun radio. Lagu ini ku dengar sekitar tahun 2005, ketika itu aku masih kuliah di Unand. Beberapa kali vidio klipnya diputar di salah satu tv swasta daerah di Bukittinggi, dan hanya sekali ku dengar diperdendangkan oleh stasiun radio di kota tersebut.

Sabtu, 03 Maret 2012

Imam Shalat Subuh


Ketika Shalat Subuh..

Ketika shalat subuh di masjid yang berada di lingkungan tempat tinggalku. Aku merasa ada sesuatu yang beda, hal karena imam yang mengimami shalat di surau tempat ku shalat subuh ini berbeda dengan imam-imam di waktu shalat yang lainnya. Sepertinya imam ini merupakan imam “khusus Shalat Subuh” saja. Kemudian hal lain yang membuat berbeda ialah irama lantunan ayat yang dibacanya sangat berasa. Suaranya lantang, sangat cocok bagi orang yang shalat subuh. Karena sebagian jama’ah masih berada antara dunia mimpi dan dunia nyata. Iramanya beda, awalnya aku mengira mungkin begini kira-kira irama lantunan ayat para imam di Timur Tengah. Tapi aku kemudian dihinggapi rasa ragu dan malu, hal ini karena aku sama sekali belum pernah ke Timur Tengah jadi agak terlalu bodoh jika aku berprasangka semacam itu.

Namun yang pasti, sang imam dapat memberi pengaruh kepada ku. Ayat yang dibacapun berbeda dengan imam-imam yang lain yang hampir memiliki hafalan ayat yang sama. Aku tak hendak mengkritik, sebab aku saja hanya hafal surat-surat pendek pada ayat Al Qur’an. Hal ini pulalah yang membuat aku selama ini segan untuk menjadi imam jika shalat berjama’ah. Terutama pada shalat yang bacaannya di keraskan seperti shalat Subuh, Magrib, dan Isya.

Kamis, 29 Maret 2012

Permainan Hidup


Introspeksi Diri

Berikut ini ialah potongan percakapan antara sepasang kekasih. Simaklah elok-elok, jangan hendaknya sekadar dibaca saja melainkan ambil jugalah hikmah yang tersimpan di dalamnya.

Perempuan : Betulkah tuan sayang kepada saya ??
Lelaki : Betul adinda saya, mana mungkin tuan hendak berbohong..
Perempuan : ya ampun.. janganlah tuan pegang-pegang saya..
Lelaki: alaa.. dipegang sedikit saja kok..
Perempuan : Tak maulah.. Kalau terlanjur macam mana?
... ... Lelaki : Kita kawin laa.. saya lamar dinda ke keluarga..
Perempuan : Betul? Tuan hendak kawin dengan saya?
Lelaki : Betul sayang.. Sumpah.. dinda tenang saja lah.

Setahun selepas itu. . .
Perempuan : Sampai hati..tuan tipu saya.. Dulu tuan kata hendak kawin dengan saya. Tapi bila tuan dah dapat. tuan malah hendak kawin dengan perempuan lain..
Lelaki : Saya ini lelaki, kamu kira saya hendak kawin dengan perempuan yang mau diapakan saja, tidak pandai menjaga iman dan kehormatan dirinya? Saya hanya mau kawin dengan perempuan yang suci.. Bukan macam kamu, yang suka memberikan tubuh pada lelaki yang bukan bergelar suami. Kamu kira saya sebodoh itu mau kawin dengan diri mu?
Perempuan: Sampai hati kamu bercakap seperti itu, dulu.. ketika kamu hendak mau janji manis yang kamu berikan. Tapi sekarang kamu salahkan saya?
Lelaki: Sebagai lelaki saya hanya hendak menguji saja.. Tapi rupanya kamu bodoh dan mau memberikan begitu saja, jadi tak ada do’a penolak rezeki. .:)D
Perempuan: Kamu memang lelaki tak guna.. saya menyesal kenal dengan kamu..
Lelaki: Kamu menyesal? Tapi saya puas.. Jangan lupa datang ke pesta pernikahan saya nanti.
Perempuan: Kamu akan dapat balasannya nanti . .

Rabu, 28 Maret 2012

Politikus Hipokrit


Dunia Panggung Sandiwara
Demo akbar perihal kenaikan Harga BBM telah tuntas dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Maret kemarin, dan tampaknya hari ini masih ada beberapa lanjutannya. Beragam cerita perihal demo ini terdengar, sesuai sangkaan kami dan kamipun yakin bahwa tuan dan engku sidang pembaca sekalian juga memiliki sangkaan yang sama dengan kami yakni terjadi pertikaian (bentrok) antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan.


Yang paling mencolok ialah selain dimotori oleh berbagai kelompok organisasi, demo ini juga diikuti oleh pengurus, kader, dan pengikut salah satu partai politik di Indonesia. Partai yang selama ini memosisikan dirinya sebagai partai oposisi bagi pemerintahan. Sungguh aneh memang kelakuan para politisi di negara ini.

Terus terang kami sendiri tidak menyukai kenaikan harga BBM ini, karena dalam pandangan kami mudharat lebih banyak dari manfaatnya. Tulisan ini tidak ditujukan untuk menyokong pemerintah melainkan mengajak sidang pembaca untuk berfikir kritis. Janganlah hendaknya menerima begitu saja pemberitaan dari media. Karena walau bagaimanapun banyak terdapat unsur politik dalam setiap berita. Tujuan mereka ialah jangka panjang, bukankah pemilu sudah dekat. Beberapa partai politik ingin meraih suara sebanyak-banyaknya guna menaikkan rengking partai mereka. Supaya nantinya mereka dapat berkuasa,.. ya.. kekuasaaan, itulah pangkal dari semua ini.

Selasa, 27 Maret 2012

Dunsanak dari Negeri Aceh


Saudara dari Aceh

Rumah Adat Aceh
Sungguh senang hati ini bila bersua dengan saudara jauh yang datang bertandang. Walaupun tidak ada hubungan keluarga namun rasa persaudaraan antara sesama anak Melayu dan sesama umat Muhammad sudah cukup sebagai perakat rasa persaudaraan kami. Namanya Adnan usianya kira-kira akhir tigapuluhan dan awal empatpuluhan. Pekerjaannya ialah sopir, berkesempatan datang ke kota tempat ku mencari hidup ini dikarenakan dia membawa rombongan para bikers.
Berbeda dengan para sopir yang ku kenal, beliau ini orangnya ramah, murah senyum dan suka bercakap-cakap. Tingginya sekitar 156 cm, badannya tegap berisi, kulit sawo matang, dengan kumis menghiasi wajahnya. Tidak ada tato yang dirajah ke badannya. Penampilannya sederhana, pakai sandal jepit (swallow biru) yang sudah usang, baju kaos berkrah, dan celana katun. Baju dan celana yang dipakainya sudah lusuh.
Sungguh penampilan yang sederhana, kalau beliau tidak tersenyum niscaya angkerlah tampangnya. Namun tidak demikian, lelaki ini sungguh murah senyum. Adnan, demikianlah namanya, berasal dari Banda Aceh tepatnya kampungnya berada 10 Km dari kota tersebut. Beliau memiliki minat yang besar terhadap sejarah. Lama beliau berpelancongan di Museum Goedang Ransoem. Bertanya pada ku perihal sejarah museum dan sedikit-sedikit perihal sejarah Kota Sawahlunto.

Senin, 26 Maret 2012


Pabila Harta & Tahta Bicara

Entah kami yang tak punya pekerjaan atau memang semua orang yang larut dalam pemberitaan oleh media. Ketika pertama  kali menyaksikan khabar perihal pemilihan kepala daerah di Jakarta kami merasakan ada yang janggal. Perasaan yang menganjal itu ialah perasaan yang timbul akibat keanehan yang dirasa pada Pilkada kali ini di Jakarta. Dari beberapa pasang calon kepala daerah beberapa diantaranya  masih menjabat sebagai kepala daerah di daerah lain, apakah itu gubernur ataupun walikota.
Apa gerangan yang tengah berlaku duhai tuan? Ada apa ini? Semua media yang mengabarkan berita ini terkesan mewajarkan keadaan yang tengah terjadi. Tidak ada yang memandang aneh, wajarkah menurut tuan perkara yang tengah berlaku ini?
Kenapa perkara ini dapat terjadi duhai tuan? Lama aku tercenung berfikir akan jawaban dari pertanyaan ku tersebut. Akupun mulai mengurutkan satu-persatu, walaupun hanya sekedar kira-kira sesuai pengetahuan ku yang terbatas akan dunia politik yang katanya kotor.
Pertama karena Jakarta Kota Terbesar di Indonesia, perputaran uang (potensi ekonominya) merupakan yang terbesar di negara ini. Permasalahan yang dihadapinyapun sangatlah rumit (kompleks), serta kekuasaan yang mengiringinyapun sangatlah besar. Maka sering muncul semacam pameo dikalangan khalayak bahwa Gubernur Jakarta sama kiranya dengan “RI 3”.
Kedua ialah keadaan masyarakat Kota Jakarta yang beragam, dari latar belakang budaya dan agama sehingga memungkinkan orang-orang dari kalangan mana saja untuk menjadi pemimpin di kota ini. Syarat wajib yang harus dimiliki tentunya dukungan Partai Politik. Itulah tampaknya akibat dari negara demokrasi yang dikuasai oleh Partai Politik.
Ketiga ialah Jakarta dengan segala permasalahannya merupakan pusat dari beragam aktivitas seperti aktivitas politik dimana di kota inilah kepala negara, para menteri, lembaga dan badan tinggi negara berkantor. Di kota ini pulalah bertempat kantor pusat dari partai politik dan organisasi massa lainnya. Kota ini juga bertempat kantor-kantor dari perusahaan besar yang melakukan bisnis (atau eksploitasinya) di Indonesia. Kota ini juga menjadi pusat kriminal dan beragam tindak kejahatan lainnya. Pendek kata, Jakarta merupakan kota gado-gado dimana segala rasa berpadu, hidup berdampingan, terlepas apakah mereka suka atau tidak. Kota ini memiliki hukum sendiri, hukum yang tidak dipahami oleh masyarakat lainnya.

Minggu, 25 Maret 2012

Hidup dg Syari'at


Bijaklah dalam Kehidupan

Sabar, satu kata ini sangat susah sekali untuk mengamalkannya dengan sepenuh hati. Bohong pabila tuan kata “mudah” sebab pada masa sekarang kesabaran merupakan barang langka. Tuan tengoklah di televisi ataupun koran, sangat mudah sekali orang saling pukul hanya karena perkara sepele, seperti tersenggol di jalan raya misalnya. Ataupun secara tidak sengaja terinjak kakinya oleh oranglain, atau karena tersenggol oleh orang ketika berjalan, dan lain sebagainya.
Sebagian besar dari manusia zaman sekarang tenggelam dalam perlombaan, persaingan, dan kecemburuan. Sangat susah sekali mencari orang-orang yang ikhlas berhati bersih dan suci. Semua hendak menohok yang lain, menyerang dan menjatuhkan, sudah merupakan kelaziman pada manusia zaman sekarang.
Kebanyakan orang yang berusaha untuk mengamalkan sifat sabar akan dicemooh, dianggap bodoh atau pandir karena di zaman sekarang sudah tak patut bersikap sabar lagi. “biasa itu..” kata mereka. Maksud mereka ialah biasa pada zaman sekarang bersikap egois, sombong, dan sama sekali tidak pandai menimbang raso dalam pergaulan.
Berkali-kali keluar di mulut sebagian orang yang telah kehabisan akal menghadapi manusia-manusia semacam ini “zaman sekarang memanglah sudah gila, manusia-manusia sudah kehilangan kemanusiaan mereka. Lebih serupa binatang yang menganut hukum siapa yang kuat dialah yang menang”
Namun aku terkenang akan perkataan dari Saidina Ali bin Abi Thalib, begini kata beliau “Janganlah tuan cemoohkan zaman, sebab pabila zaman dapat berkata-kata niscaya manusialah yang akan dicemoohnya.”

Jumat, 23 Maret 2012

Peran yg Dimainkan H.Agusalim


Partai Kita Semua

Sudah lama terasa di hati, namun baru kini berhasil aku utarakan. Sudah semenjak lama aku merasakan ada yang aneh “Ada apa dengan PKS?”. Semenjak naik rengking pada pemilu tahun 2009 kemarin, semenjak menyatakan diri menjadi partai terbuka, semenjak oh semenjak...
Masih teringat dahulu sebelum tahun 2009, partai kita yang satu ini sering mengadakan demo (demo damai tentunya) terutama sekali yang bertemakan Solidaritas untuk Palestina. Ada peluru nyasar ke Jalur Gaza, mari kita demo.. ada korban jatuh akibat ulah Zionis Yahudi, kita demo akbar.. dan lain sebagainya.
Namun cobalah tuan tengok sekarang, sudah berapa kali Israel menyerang Jalur Gaza, sudah berapa nyawa yang syahid, katakan kepada saya tuan sudah berapa kali? Katakan kepada saya tuan, apakah karena saya yang jarang menonton TV atau beritanya memang tidak diekspose oleh media-media yang katanya berada dibawah kendali Kaum Liberalis. Saya sama sekali tidak pernah mendengar, melihat, ataupun membaca berita perihal aksi demo atau solidaritas mereka untuk Palestina.

Kamis, 22 Maret 2012

Rancang Bangun Pemerintahan


Nagari
Sebuah Identitas Budaya

Minangkabau dikenal dikarenakan keunikan adat dan budayanya. Sistim matrilineal telah begitu melekat dan menjadi identitas yang menyatu bagi masyarakat Minangkabau. Minangkabau juga dikenal karena beberapa orang founding father[1] Negara Indonesia berasal dari daerah ini. Selain itu makanan khas rendang merupakan jenis masakan asli daerah Minangkabau. Masakan ini telah menjadi menu masakan nusantara, bahkan berdasarkan penelitian sebuah lembaga research kelas dunia, masakan rendang merupakan jenis masakan favorit.
Namaun apakah gerangan yang menjadi pondasi dasar bagi daerah ini untuk tetap berdiri, menunjukkan kekhasan dirinya? Ditengah kencangnya arus modernitas, dan dibawah ideologi penyeragaman yang dilakukan oleh pusat terhadap daerah yang dipropagandakan secara halus melalui media massa. Akan sangat sulitlah bagi daerah-daerah untuk tetap berdiri sesuai dengan jati dirinya. ”Semuanya harus disesuaikan dengan kemajuan zaman, kita tidak boleh menolak perubahan karena perubahan merupakan sesuatu yang pasti. Belum ada yang berhasil menentang perubahan” begitulah kira-kira tanggapan para intelektual Minangkabau saat ini.
Sesungguhnya yang menjadi landasan utama bagi Minangkabau untuk tetap berdiri ialah Agama (Islam) dan Adat. Kedua hal inilah yang menjadi pilar utama yang menopang kehidupan masyarakat Minangkabau. Tanpa keduanya, atau hanya salah satu saja maka Kebudayaan Minangkabau akan runtuh. Pada masa sekarang ini, kedua pilar penting inilah yang digugat, digugat oleh anak kandungnya sendiri. “Tidak sesuai dengan perkembangan zaman” Kata Tuan-tuan para intelektual.
Marilah kita perbincangkan disini perkara adat. Selain Adat Matrilineal yang menjadi pondasi utama dalam kelangsungan kehidupan masyarakat Minangkabau, terdapat satu institusi yang mewadahi kepentingan masyarakat Minangkabau. Namanya ialah “NAGARI”, maknanya ialah daerah, kawasan, ataupun negeri. Yang dimaksud dengan Nagari ialah suatu kawasan yang ditinggali oleh suatu masyarakat yang memiliki nenek moyang yang sama, sejarah kedatangan yang sama, dan ragam corak adat yang sama. Diperintahi oleh beberapa penghulu yang duduk di Balairung atau Balai Adat. Dalam menjalani pemerintahan di Nagari setiap penghulu melakukannya dengan cara musyawarah-mufakat.[2] Wilayah yang mereka perintahi merupakan wilayah merdeka yang hanya mengakui kedaulatan Rajo Alam di Pagaruyuang.  Raja sendiri tidak memiliki hak untuk mencampuri kehidupan nagari, hanya saja dirinya akan turun tangan apabila terdapat perkara yang tidak didapat penyelesaiannya oleh para penghulu di nagari tersebut.

Jumat, 16 Maret 2012

Keluarga Sakinah


Ucapkanlah Selamat atas Kematian Isteri Ku
Oleh: Anis Adilla*

Ini adalah kisah dari seorang lelaki yang telah membina hubungan rumah tangga dengan perempuan shaleha. Mereka dikaruniai beberapa orang anak laki-laki dan perempuan. Kehidupan mereka sekeluarga sungguh bahagia dan sejahtera. Sang Isteri semasa hidupnya merupakan seorang perempuan  yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan rajin beribadah. Dia juga adalah isteri yang setia dan taat kepada suaminya, seorang ibu yang penyayang dan sebaik-baik pendidik kepada anak-anaknya.
Rumah tangga yang indah ini berjalan selama 22 tahun, hingga sang isteri meninggal dunia. Setelah jenazah sang isteri diurus dengan sempurna, dishalatkan dan kemudian dikebumikan, semua ahli keluarga, sanak keluarga, dan kaum kerabat berhimpun di rumah sang suami untuk bertakziah. Kesemua yang hadir hendak mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan, mengurangi rasa pilu dan kesedihan pada sang suami karena kehilangan isteri yang paling dikasihi dan dicintai.
Namun demikian sebelum ada yang sempat berkata-kata, si suami berucap “Semoga tidak ada seorangpun dari tuan-tuan dan puan-puan yang mengucapkan rasa belasungkawa kepada ku, sebaliknya duhai saudara-saudara ku kaum muslimin sekalian, dengarkanlah kata-kata ku ini”
Semua yang hadir pada saat itupun terkejut dan terdiam mendengar ucapan si suami. Kemudian dia meneruskan wasiatnya kepada kaum muslimin yang hadir “Demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain diriNya. Sesungguhnya hari ini merupakan hari yang paling membahagiakan dan gembira bagi ku. Lebih dari kebahagiaan dan kegembiraan yang ku rasakan pada malam pertama bersama almarhumah isteri ku”

Minggu, 11 Maret 2012

Pusaka Dunia


Al Qur’an: Pedoman Hidup
Oleh: Sutan Paduko Basa

Kisah ini terjadi di kampus saya yaitu Kampus Teknik Matrikulasi Johor. Kisah ini bermula di sebuah kelas perkuliahan diwaktu pagi sebelum perkuliahan dimulai. Saya tiba di ruang kuliah kira-kira lima belas menit lebih awal dan masih sempat untuk mengambil tempat duduk. Kemudian datang seorang kawan kuliah (lelaki) yang ingin duduk di sebelah saya. Dia berasal dari Serawak dan beragama Kristen.
Pertama kali saya melihatnya, dia sering terlihat membawa-bawa sebuah kitab di tangannya. Kemanapun selalu dibawanya, sayapun mulai bertanya “itu buku apakah gerangan?”.
Diapun menjawab “Ini Kitab Injil, hendak membacakah puan?”
Sayapun membalas “Boleh, tak apakah?”
Diapun membalas “Tak apalah..”
Sayapun sebenarnya tidak ingin membaca kitab tersebut, walaupun sebenarnya saya merasa bahwa dia sepertinya hendak mencoba mendakwahkan agamanya kepada saya. Insya Allah, iman saya masih kuat..
Sayapun mulai membaca kitab tersebut, dan perasaan saya mengatakan bahwa segala yang terdapat pada kitab tersebut lebih kurang sama dengan isi kandungan Al Qur’an. Akan tetapi, terdapat juga beberapa yang berlainan. Kemdian sayapun bertanya kepada kawan tersebut “Tuan sudah khatamkah membaca kitab ini?”
Diapun menjawab “Ya, puan hendak membuktikannya..?”
Sayapun membalas “Boleh juga, saya hendak tahu, bagaimana gerangan kisah Nabi Ilyas yang termuat dalam kitab tuan ini?” Diapun menjawab dengan senang hati, jawabannya tepat sekali dengan meberitahukan kepada saya di surat mana tercatat kisah Nabi Ilyas tersebut.

Jumat, 09 Maret 2012

Sunnah Nabi


Kekeliruan Kita dalam Menegakkan Sunnah
Sudah lama kiranya tidak mendengar Khutbah Jum’at yang begitu menarik, dimana perhatian Jama’ah tertuju kepada sang khatib. Biasanya sang khatib dicuekin (diabaikan) oleh jama’ah. Sang khatib sibuk dengan khutbahnya dan para jama’ahpun sibuk dengan renungan mereka, merenung atau termenung?
Tema khutbah yang diketengahkan oleh sang khatib ialah mengenai melaksanakan sunnah nabi dengan cerdas. Sang khatib mengemukakan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari dan membandingkannya dengan kejadian yang serupa atau hampir serupa di zaman nabi.
Pertama ialah mengenai nabi-nabi palsu. Beliau menerangkan pengkhianatan semacam ini dalam kalangan umat muslim telah berlangsung semenjak zaman nabi. Contohnya ialah Musailamah al Kahzab, Mirza Ghulam Ahmad, Ahmad Musaddek, dan lain sebagainya. Musailamah merupakan orang yang hidup di zaman nabi, dihadapan nabi dia mengangguk sedangkan dibelakang nabi dia menggeleng. Sepeningga nabi dia berkhianat, menyatakan diri sebagai nabi.
Kedua ialah mengenai menyalatkan jenazah, Rasulullah pernah berwasiat bahwa jikalau beliau yang dahulu meninggal maka Aisyahlah yang akan memandikan jenazahnya. Sedangkan jika sebaliknya Aisyahlah yang lebih dahulu meninggal maka beliaulah yang akan memandikan jenazahnya. Atas dasar hadist ini maka dibolehkan bagi isteri memandikan jenazah suaminya dan sebaliknya juga dibolehkan bagi suami memandikan jenazah isterinya.

Selasa, 06 Maret 2012

Cinta..


Cinta atau Nafsu

Saat kecil ku pernah bertanya
Bahwa arti cinta pada bunda
Bunda pun menjawab
Cinta adalah kasih sayang ibu dan anaknya

Saat ku mulai branjak dewasa
Pada sahabat kupun bertanya
Diapun menjawab cinta adalah
Kasih sayang dua insan manusia

Ref:
Dan kau yang mampu menjawab
Makna cinta yang slalu ku tanyakan

Dan kau yang terjerat rasa cinta
Hanya pendamkan cahya suka dan duka

Ku trus mencoba tuk bertanya
Walau kini ku terjerat cinta
Bundapun menjawab dan berkata
Mungkin cinta hanya tuk dirasa

Ref:
Suka duka akan mewarnai cintai
Yang menyatukan dua insan berbeda
Mungkin tak kan ku temukan makna cinta
Sebelum ku menjalaninya...



Judul lagu tersebut ialah “Makna Cinta” yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang bernama Bram. Bukan Bram vocalis grup band Samson, kemunculannya lebih awal dari kemunculan grup band Samson. Namun sayangnya popularitasnya tidak begitu terdengar, bahkan lagunyapun jarang terdengar diputar di televisi ataupun radio. Lagu ini ku dengar sekitar tahun 2005, ketika itu aku masih kuliah di Unand. Beberapa kali vidio klipnya diputar di salah satu tv swasta daerah di Bukittinggi, dan hanya sekali ku dengar diperdendangkan oleh stasiun radio di kota tersebut.

Sabtu, 03 Maret 2012

Imam Shalat Subuh


Ketika Shalat Subuh..

Ketika shalat subuh di masjid yang berada di lingkungan tempat tinggalku. Aku merasa ada sesuatu yang beda, hal karena imam yang mengimami shalat di surau tempat ku shalat subuh ini berbeda dengan imam-imam di waktu shalat yang lainnya. Sepertinya imam ini merupakan imam “khusus Shalat Subuh” saja. Kemudian hal lain yang membuat berbeda ialah irama lantunan ayat yang dibacanya sangat berasa. Suaranya lantang, sangat cocok bagi orang yang shalat subuh. Karena sebagian jama’ah masih berada antara dunia mimpi dan dunia nyata. Iramanya beda, awalnya aku mengira mungkin begini kira-kira irama lantunan ayat para imam di Timur Tengah. Tapi aku kemudian dihinggapi rasa ragu dan malu, hal ini karena aku sama sekali belum pernah ke Timur Tengah jadi agak terlalu bodoh jika aku berprasangka semacam itu.

Namun yang pasti, sang imam dapat memberi pengaruh kepada ku. Ayat yang dibacapun berbeda dengan imam-imam yang lain yang hampir memiliki hafalan ayat yang sama. Aku tak hendak mengkritik, sebab aku saja hanya hafal surat-surat pendek pada ayat Al Qur’an. Hal ini pulalah yang membuat aku selama ini segan untuk menjadi imam jika shalat berjama’ah. Terutama pada shalat yang bacaannya di keraskan seperti shalat Subuh, Magrib, dan Isya.