Mencari Rezki yang Halal

Dipagi hari, mulai pukul setengah tujuh hingga setengah delapan. Orang-orang ini sudah mencoba mengais rezeki. Pada hal dalam waktu itu sebagian dari penduduk negeri sedang asyiknya terlelap tidur. Melalaikan kewajiban mereka sebagai seorang muslim yakni Shalat Subuh. Sungguh suatu kejadian yang bertolak belakang, seandainya saja setiap muslim merupakan orang-orang yang berfikir, tentunya mereka dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian yang mereka temui dalam hidup ini.
Kebanyakan dari para peniaga keliling ini merupakan orang-orang yang sudah memiliki tanggungan. Ada yang sudah memiliki isteri ataupun suami, bahkan ada yang sudah memiliki cucu. Demi tanggung jawab memenuhi nafkah keluarga, semenjak terbit fajar mereka mulai berjuang demi kehidupan. Kalau difikir-fikir, berapalah kira untung yang didapat dari berjualan semacam itu. Bahkan ada juga yang menggunakan sepeda motor untuk berjualan.

Kerap kali aku mendengarkan suara mereka tatkala menyerukan dagangan mereka. Biasanya sambil berjalan mereka akan menyebutkan jenis dagangan mereka dengan nada suara tertentu. Gunanya ialah sebagai penanda ataupun ciri khas sehingga orang-orang tahu dengan mereka dan dagangan yang mereka bawa. Ada yang aneh dan adapula yang lucu, terkada di dalam bilik kontrakan kami, kami tersenyum sendiri mendengarkannya.

Semoga saja engku, semoga saja Allah Ta’ala melapangkan jalan hamba-hambanya yang telah mulai bertebaran di atas muka bumi ini mulai dari terbit fajar. Dan semoga saja kami dan engku-engku sekalian termasuklah hendaknya ke dalam jenis orang-orang yang diberkati Allah tersebut. Bangun di pagi hari itu menyehatkan engku, hati kitapun akan lebih terasa senang dibuatnya. Semoga saja semangat bangun pagi tetap ada hendaknya, amin..
sumber gambar: internet
juga dimuat di:http://www.soeloehmelajoe.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar