Jumat, 01 Juni 2012

Adu Domab Sunni-Syi'ah


Tragedi Houla

Beberapa hari ini kita dikejutkan dengan kabar mengerikan yang datang dari Timur Tengah tepatnya dari Suriah atau Syiria. Kabar mengerikan tersebut ialah pembantaian terhadap sejumlah penduduk sebuah kota yang bernama Houla di Propinsi Homs Suriah Tengah. Apa gerangan yang tengah terjadi duhai engku?


Suriah ialah sebuah negara yang beribu negerikan Damaskus. Sebuah kota tua peninggalan zaman keemasan Islam. Di kota inilah pusat kekuasaan Daulah Umayyah setelah pendiri dinasti mereka yakni Umayyah bin Abi Sofyan merebut kekuasaan dari tangan keturunan Ali bin Abi Thalib yang semenjak masa nabi hingga Khulafurasyidin memusatkan pemerintahan di Kota Madinah yang pada saat sekarang terletak di Negara Arab Saudi.

Sudah semenjak lama Negara Suriah dipimpin oleh sebuah dinasti pemerintahan yang berhaluan sosialis. Boleh dikatakan tak ada kehidupan demokrasi di negara tersebut. Presidennya sekarang ialah Bashar al Ashad yang naik tahta setelah kematian ayahnya, sang pendiri negara. Pemerintahannya didukung oleh kaum Syiah di negara tersebut. Oleh sebab itu dapatlah kiranya kita memahami kenapa hubungan kedua negara ini begitu erat.

Pada saat sekarang ini, Negara Suriah sedang bergolak. Seiring dengan jatuhnya kekuasaan para diktator Arab di Timur Tengah, dimana Revolusi Arab dimulai dari Tunisia, sebuah negara Arab di Benua Afrika bagian Utara. Revolusi ini terus menyebar ke Mesir, Libya, Yaman, Suriah, Bahrain, Arab Saudi, Yordania, dan beberapa negara Arab lainnya. Revolusi ini telah berhasil di Tunisia, Libya, Mesir, dan Yaman. Sekarang Revolusi Suriah sedang menunggu waktu.

Keadaan tiap-tiap negara dimana revolusi ini berjalan berbeda-beda. Ada yang pemerintahannya merupakan sekutu dekat Amerika & Israel. Namun ada pula yang menjadi penentang kedua negara laknat ini. Namun cirikhasnya tetaplah sama yakni pemerintahan yang diktator dan mengekang kehidupan segenap rakyatnya.

Suriah merupakan negara yang menentang kekuasaan Amerika & Israel di Timur Tengah. Peran mereka di Libanon sempat membuat Amerika dan sekutunya kalang-kabut. Di Libanon, Suriah membantu perjuangan Hizbullah dalam melawan Kaum Kristen di negara tersebut. Hingga pada sekitar tahun 2003, pasukan Suriah angkat kaki dari Negara Libanon.

Pembantaian Houla

Apa gerangan yang terjadi di Houla engku? Yang terjadi disana ialah pembantaian terhadap penduduk sebuah kota. Yang dibunuh tidak hanya kaum lelaki saja melainkan juga perempuan dan anak-anak. Bahkan anak-anak yang masih berada dalam pangkuan ibunyapun tak luput dari perbuatan laknat ini. Kota itu bernama Houla yang dihuni oleh Muslim Sunni, di sekeliling kota tersebut terdapat perkampungan yang dihuni oleh Muslim Syi’ah dan Alawi yang merupakan pendukung pemerintahan Al Assad.

Karena pembantaian ini mendera Kaum Muslim Sunni sedangkan pemerintahan Suriah sekarang merupakan pemerintahan yang didukung oleh Kaum Muslim Syi’ah maka tuduhan segera menuju Bashar al Ashad. Tentu saja pemerintahan al Ashad menafikan hal ini, mereka menolak bertanggung jawab dan menuduh bahwa pembantaian ini didalangi oleh para teroris. Namun tidak disebutkan siapa dan dari mana teroris ini. Pemerintahan al Ashad berjanji dan bertekad akan membentuk tim untuk menyelidiki perkara mengerikan ini.

Engku, kami bukannya berlagak hebat sok paham segala permasalahan namun marilah kita jernihkan fikiran dan lihat persoalan ini dari segenap sisi. Ketika mendengar dan melihat rekaman jenazah yang terdapat pada televisi maupun media internet maka segera kami terkenang akan tragedi Shabra dan Shatilla. Tahukah engku mengenai tragedi ini?

Tragedi Shabra dan Shatilla ialah tragedi kemanusiaan paling bejat yang terjadi pada tahun 1980-an dan hingga kini masih didiamkan oleh masyarakat internasional yang katanya cinta kedamaian ini. Menimpa pengungsi Palestina di negara Libanon dimana mereka yang hanya tinggal orang tua, peremuan, dan anak-anak saja sebab para lelaki telah disuruh keluar dari negara itu oleh Masyarakat iNternasional karena dituduh sebagai teroris bagi Israel.

Setelah para lelaki mereka disuruh menyerahkan senjata dan keluar dari Negara Libanon yang menjadi tempat pengungsian mereka. Maka para orang tua dan anak-anak dibunuh secara keji dan para perempuan diperkosa secara beramai-ramai pada sebuah lapangan terbuka dan kemudian dibunuh. Bahkan menurut saksi mata, perempuan tuapun tidak luput dari pemerkosaan ini. Ibu-ibu hamil dibelah perutnya dan kemudian bayinya yang tak berdaya dikeluarkan dari rahim sang ibu, dilempar seperti binatang.

Israel menolak bertanggung jawab dan menuduh salah satu milisi Kristen Libanon yang bertanggung jawab. Padahal otak dibelakang tindakan keji ini ialah orang yang kemudian menjadi Perdana Mentri Israel, ARIEL SHARON.

Serupa tapi tak sama engku. Benarkah pemerintahan Suriah yang bertanggung jawab pada tragedi ini. Masuk akalkah mereka mengambil suatu tindakan yang akan merugikan posisi pemerintahan mereka di mata dunia? Dan begitu sampai hatikah orang-orang yang bergama Islam ini melakukan perbuatan keji yang kepada binatangpun tak mungkin dilakukan?

Kami cemas engku, kalau tragedi ini sengaja dibuat oleh kelompok intelejen suatu negara. Terutama sekali negara yang menginginkan kehancuran pemerintahan Bashar al Ashad. Negara yang merasa harus segera memusnahkan para penentangnya di Timur Tengah. Dengan jatuhnya Suriah maka posisi Iran sebagai negara yang pada saat ini keras penentangannya terhadap Amerika dan Israel akan terjepit. Tak ada kawan lagi yang dapat dipercayai di sekitar dirinya.

Apalagi dengan gencarnya media internasional menyoroti hal ini. Berbagai berita yang mereka ulas dikutip oleh berbagai media lainnya, termasuk di Indonesia. Tidakkah aneh engku?

Hanya orang yang sangat besar kebenciannya kepada Islam dan orang Arablah yang sanggup melakukan kekejian serupa ini. Dan kita semua sama-sama tahu, siapa atau negara mana saja yang sangat besar kebenciannya kepada Islam dan Orang Arab serta menginginkan kejatuhan Suriah.

Seganap umat Muslim terpecah, bagi yang sangat membenci golongan Syi’ah maka mereka akan serta merta menuduh rezim Bashar al Ashad merupakan penjahat keji. Namun engku, jika mencermati perkara ini yakni perkara pertikaian abadi antara Sunni dan Syia’ah maka saya akan teringat kembali pada Irak. Tidakkah engku ingat di masa sekitar tahun 2006-2007 di Irak pecah pertikaian antara kelompok Syi’ah dan Sunni di negara itu? Kedua kelompok ini saling serang, saling bunuh, dan saling menghancurkan tempat suci mereka. Apa gerangan yang terjadi sehingga kedua kelompok ini dapat saling menyerang? Siapakah kiranya yang memulai? Syia’ah kah? Atau Sunni?

Hingga kini tidak dapatlah keterangan yang pasti duhai engku. Namun yang jelas, Amerika sangat diuntungkan dengan pertikaian ini, mereka tidak lagi disusahkan dengan usaha memadamkan perlawanan yang muncul dalam diri masyarakat Irak terhadap penjajahan yang tengah mereka lakukan. Sebab sekarang, orang Irak sudah saling bunuh, saling menghancurkan. Tugas mereka ialah memastikan banyak dari kaum lelaki Irak yang mati sehingga dimasa datang tidak ada lagi yang dapat melawan mereka.


Akhirul Kalam

Engku yang kami muliakan. Sangatlah tidak mungkin untuk menghancurkan salah satu golongan dari dua golongan besar dalam Islam ini. Sebab mereka sama-sama kuat. Islam hanya dapat bangkit dari keterpurukan pabila kedua golongan ini bersatu padu sehingga tak dapat lagi jalan bagi orang kafir untuk memperdaya kita umat Islam. Perkara perbedaan panafsiran, pemahaman, dan berbagai permasalahan lainnya dalam perkara Fiqih dalam agama kita. Hendaknya diselesaikan saja oleh para pemuka agama atau ulama. Sedangkan para Ulil Amri hendaknya bersatu padu, janganlah bertikai juga.

Hendaknya kita umat Islam cerdas jugalah akhirnya. Janganlah mau diperbodoh-bodoh oleh orang lain. Jika datang suatu kabar berita maka periksalah terlebih dahulu. Bukankah Allah Ta’ala telah mengajarkan kita mengenai perkara ini dalam Kitab Al Qur’an yang Mulia “Apabila datang kepada kamu suatu kabar berita, maka periksalah terlebih dahulu. Apabila kabar itu datang dari orang fasik maka janganlah percayai..

Demikianlah engku, semoga engku yang mulia berkenan dengan pendapat kami ini…

sumber gambar: internet
juga diterbitkan di: http://soeloehmelajoe.wordpres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 01 Juni 2012

Adu Domab Sunni-Syi'ah


Tragedi Houla

Beberapa hari ini kita dikejutkan dengan kabar mengerikan yang datang dari Timur Tengah tepatnya dari Suriah atau Syiria. Kabar mengerikan tersebut ialah pembantaian terhadap sejumlah penduduk sebuah kota yang bernama Houla di Propinsi Homs Suriah Tengah. Apa gerangan yang tengah terjadi duhai engku?


Suriah ialah sebuah negara yang beribu negerikan Damaskus. Sebuah kota tua peninggalan zaman keemasan Islam. Di kota inilah pusat kekuasaan Daulah Umayyah setelah pendiri dinasti mereka yakni Umayyah bin Abi Sofyan merebut kekuasaan dari tangan keturunan Ali bin Abi Thalib yang semenjak masa nabi hingga Khulafurasyidin memusatkan pemerintahan di Kota Madinah yang pada saat sekarang terletak di Negara Arab Saudi.

Sudah semenjak lama Negara Suriah dipimpin oleh sebuah dinasti pemerintahan yang berhaluan sosialis. Boleh dikatakan tak ada kehidupan demokrasi di negara tersebut. Presidennya sekarang ialah Bashar al Ashad yang naik tahta setelah kematian ayahnya, sang pendiri negara. Pemerintahannya didukung oleh kaum Syiah di negara tersebut. Oleh sebab itu dapatlah kiranya kita memahami kenapa hubungan kedua negara ini begitu erat.

Pada saat sekarang ini, Negara Suriah sedang bergolak. Seiring dengan jatuhnya kekuasaan para diktator Arab di Timur Tengah, dimana Revolusi Arab dimulai dari Tunisia, sebuah negara Arab di Benua Afrika bagian Utara. Revolusi ini terus menyebar ke Mesir, Libya, Yaman, Suriah, Bahrain, Arab Saudi, Yordania, dan beberapa negara Arab lainnya. Revolusi ini telah berhasil di Tunisia, Libya, Mesir, dan Yaman. Sekarang Revolusi Suriah sedang menunggu waktu.

Keadaan tiap-tiap negara dimana revolusi ini berjalan berbeda-beda. Ada yang pemerintahannya merupakan sekutu dekat Amerika & Israel. Namun ada pula yang menjadi penentang kedua negara laknat ini. Namun cirikhasnya tetaplah sama yakni pemerintahan yang diktator dan mengekang kehidupan segenap rakyatnya.

Suriah merupakan negara yang menentang kekuasaan Amerika & Israel di Timur Tengah. Peran mereka di Libanon sempat membuat Amerika dan sekutunya kalang-kabut. Di Libanon, Suriah membantu perjuangan Hizbullah dalam melawan Kaum Kristen di negara tersebut. Hingga pada sekitar tahun 2003, pasukan Suriah angkat kaki dari Negara Libanon.

Pembantaian Houla

Apa gerangan yang terjadi di Houla engku? Yang terjadi disana ialah pembantaian terhadap penduduk sebuah kota. Yang dibunuh tidak hanya kaum lelaki saja melainkan juga perempuan dan anak-anak. Bahkan anak-anak yang masih berada dalam pangkuan ibunyapun tak luput dari perbuatan laknat ini. Kota itu bernama Houla yang dihuni oleh Muslim Sunni, di sekeliling kota tersebut terdapat perkampungan yang dihuni oleh Muslim Syi’ah dan Alawi yang merupakan pendukung pemerintahan Al Assad.

Karena pembantaian ini mendera Kaum Muslim Sunni sedangkan pemerintahan Suriah sekarang merupakan pemerintahan yang didukung oleh Kaum Muslim Syi’ah maka tuduhan segera menuju Bashar al Ashad. Tentu saja pemerintahan al Ashad menafikan hal ini, mereka menolak bertanggung jawab dan menuduh bahwa pembantaian ini didalangi oleh para teroris. Namun tidak disebutkan siapa dan dari mana teroris ini. Pemerintahan al Ashad berjanji dan bertekad akan membentuk tim untuk menyelidiki perkara mengerikan ini.

Engku, kami bukannya berlagak hebat sok paham segala permasalahan namun marilah kita jernihkan fikiran dan lihat persoalan ini dari segenap sisi. Ketika mendengar dan melihat rekaman jenazah yang terdapat pada televisi maupun media internet maka segera kami terkenang akan tragedi Shabra dan Shatilla. Tahukah engku mengenai tragedi ini?

Tragedi Shabra dan Shatilla ialah tragedi kemanusiaan paling bejat yang terjadi pada tahun 1980-an dan hingga kini masih didiamkan oleh masyarakat internasional yang katanya cinta kedamaian ini. Menimpa pengungsi Palestina di negara Libanon dimana mereka yang hanya tinggal orang tua, peremuan, dan anak-anak saja sebab para lelaki telah disuruh keluar dari negara itu oleh Masyarakat iNternasional karena dituduh sebagai teroris bagi Israel.

Setelah para lelaki mereka disuruh menyerahkan senjata dan keluar dari Negara Libanon yang menjadi tempat pengungsian mereka. Maka para orang tua dan anak-anak dibunuh secara keji dan para perempuan diperkosa secara beramai-ramai pada sebuah lapangan terbuka dan kemudian dibunuh. Bahkan menurut saksi mata, perempuan tuapun tidak luput dari pemerkosaan ini. Ibu-ibu hamil dibelah perutnya dan kemudian bayinya yang tak berdaya dikeluarkan dari rahim sang ibu, dilempar seperti binatang.

Israel menolak bertanggung jawab dan menuduh salah satu milisi Kristen Libanon yang bertanggung jawab. Padahal otak dibelakang tindakan keji ini ialah orang yang kemudian menjadi Perdana Mentri Israel, ARIEL SHARON.

Serupa tapi tak sama engku. Benarkah pemerintahan Suriah yang bertanggung jawab pada tragedi ini. Masuk akalkah mereka mengambil suatu tindakan yang akan merugikan posisi pemerintahan mereka di mata dunia? Dan begitu sampai hatikah orang-orang yang bergama Islam ini melakukan perbuatan keji yang kepada binatangpun tak mungkin dilakukan?

Kami cemas engku, kalau tragedi ini sengaja dibuat oleh kelompok intelejen suatu negara. Terutama sekali negara yang menginginkan kehancuran pemerintahan Bashar al Ashad. Negara yang merasa harus segera memusnahkan para penentangnya di Timur Tengah. Dengan jatuhnya Suriah maka posisi Iran sebagai negara yang pada saat ini keras penentangannya terhadap Amerika dan Israel akan terjepit. Tak ada kawan lagi yang dapat dipercayai di sekitar dirinya.

Apalagi dengan gencarnya media internasional menyoroti hal ini. Berbagai berita yang mereka ulas dikutip oleh berbagai media lainnya, termasuk di Indonesia. Tidakkah aneh engku?

Hanya orang yang sangat besar kebenciannya kepada Islam dan orang Arablah yang sanggup melakukan kekejian serupa ini. Dan kita semua sama-sama tahu, siapa atau negara mana saja yang sangat besar kebenciannya kepada Islam dan Orang Arab serta menginginkan kejatuhan Suriah.

Seganap umat Muslim terpecah, bagi yang sangat membenci golongan Syi’ah maka mereka akan serta merta menuduh rezim Bashar al Ashad merupakan penjahat keji. Namun engku, jika mencermati perkara ini yakni perkara pertikaian abadi antara Sunni dan Syia’ah maka saya akan teringat kembali pada Irak. Tidakkah engku ingat di masa sekitar tahun 2006-2007 di Irak pecah pertikaian antara kelompok Syi’ah dan Sunni di negara itu? Kedua kelompok ini saling serang, saling bunuh, dan saling menghancurkan tempat suci mereka. Apa gerangan yang terjadi sehingga kedua kelompok ini dapat saling menyerang? Siapakah kiranya yang memulai? Syia’ah kah? Atau Sunni?

Hingga kini tidak dapatlah keterangan yang pasti duhai engku. Namun yang jelas, Amerika sangat diuntungkan dengan pertikaian ini, mereka tidak lagi disusahkan dengan usaha memadamkan perlawanan yang muncul dalam diri masyarakat Irak terhadap penjajahan yang tengah mereka lakukan. Sebab sekarang, orang Irak sudah saling bunuh, saling menghancurkan. Tugas mereka ialah memastikan banyak dari kaum lelaki Irak yang mati sehingga dimasa datang tidak ada lagi yang dapat melawan mereka.


Akhirul Kalam

Engku yang kami muliakan. Sangatlah tidak mungkin untuk menghancurkan salah satu golongan dari dua golongan besar dalam Islam ini. Sebab mereka sama-sama kuat. Islam hanya dapat bangkit dari keterpurukan pabila kedua golongan ini bersatu padu sehingga tak dapat lagi jalan bagi orang kafir untuk memperdaya kita umat Islam. Perkara perbedaan panafsiran, pemahaman, dan berbagai permasalahan lainnya dalam perkara Fiqih dalam agama kita. Hendaknya diselesaikan saja oleh para pemuka agama atau ulama. Sedangkan para Ulil Amri hendaknya bersatu padu, janganlah bertikai juga.

Hendaknya kita umat Islam cerdas jugalah akhirnya. Janganlah mau diperbodoh-bodoh oleh orang lain. Jika datang suatu kabar berita maka periksalah terlebih dahulu. Bukankah Allah Ta’ala telah mengajarkan kita mengenai perkara ini dalam Kitab Al Qur’an yang Mulia “Apabila datang kepada kamu suatu kabar berita, maka periksalah terlebih dahulu. Apabila kabar itu datang dari orang fasik maka janganlah percayai..

Demikianlah engku, semoga engku yang mulia berkenan dengan pendapat kami ini…

sumber gambar: internet
juga diterbitkan di: http://soeloehmelajoe.wordpres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar