Minggu, 10 Juni 2012

Jihad & Pedang


JIHAD
Apabila kamu menemui suatu kemungkaran, maka cegahlah ia dengan kekuatan, kalau tak dapat, cegahlah dengan lisan, dan pabila engkau tak juga mampu melakukannya, maka cegahlah ia dengan hati. Sesungguhnya itu ialah selemah-lemah  iman.


Islam di sebarkan dengan perantaraan kalam bukan pedang. Begitulah kira-kira makna dari bunyi petikan untaian kalimat pada halaman awal salah satu novel yang dibuat oleh anak salah seorang pemimpin politik di Indonesia. Kami terkejut membacanya, apalagi yang menulis ialah anak dari tidak hanya tokoh politik melainkan juga tokoh cendikiawan muslim di Indonesia. Namun kami tak begitu heran tatkala merenungkan kembali perkara ini. kalau kami tak salah ingat, sang anak ini dahulunya bersekolah di Singapura dan dengan kedua orangtuanya terbiasa bercakap bahasa Inggris. Terlalu dangkal memang pabila hal ini kami jadikan bahan pertimbangan. Namun selain yang dua tersebut kami juga masih memiliki pertimbangan lain. Yakni sosok sang ayah yang menuntut Ilmu Politik di Amerika, serta keengganan ayahnya mengubah haluan partai yang didirikan dan dipimpinnya kala itu menjadi berasaskan Islam.

Kami memperbincangkan dengan kawan di kantor kami mengenai pernyataan tersebut. Kawan kami yang kami kira kuat pendiriannya perihal syari’at ini ternyata membenarkan pendapat tersebut. Alangkah terkejutnya kami sebab hal tersebut diluar perkiraan kami. Tapi kemudian kami mencoba memahami, memang beginilah keadaan umat Islam sekarang buta dengan agamanya sendiri. Amatlah sangat banyak umat muslim di INDonesia yang tak memahami agamanya dengan benar. Sangat sedikit yang memahami hukum fiqih, sehingga banyak terjadi kesalahan dalam beramal.



Pendapat yang beranggapan bahwa Islam disebarkan dengan kalam bukan dengan pedang juga dimiliki oleh orang-orang dari Ahmadiyah. Salah satu pendirian dalam Islam yang telah dianggap menyimpang. Aliran ini didirikan di India yang ketika itu berada di bawah kekuasaan penjajahan Inggris oleh orang yang bernama Mirza Gulam Ahmad. Hampuir di setiap negeri Islam aliran ini ditentang, bahkan di Pakistan yang pada masa tahun 1980-an merupakan pusat dari aliran ini mereka di usir. Akhirnya pusat dari aliran ini pada sekarang ini berada di Inggris, bekas penjajah mereka. Banyak yang mengatakan bahwa pendirian mereka mengenai jihad merupakan pengaruh dari Kolonialisme Inggris di India. Gunanya ialah untuk menekan semangat perlawanan rakyat Muslim India terhadap penjajahan Inggris.

Lalu apakah ada yang salah dengan anggapan tersebut? Kami pada dasarnya bukanlah orang yang begitu paham dengan Hukum Fiqih, penjelasan kami ini hanya sebatas pengetahuan kami yang sedikit. Kepada kawan kami kami jelaskan “Kalau seandainya dia beranggapan bahwa Islam disebarkan dengan kalam bukan hanya dengan pedang. Maka saya akan setuju dengan pendapat demikian. Walau bagaimanapun kalimat semacam itu merupakan usaha untuk mematikan semangat jihad dalam diri kita umat Islam”

Lebih jauh kami menjelaskan “Salah satu ketakutan orang kafir ialah semangat jihad umat muslim. Dalam berjihad atau berperang, umat Islam terkenal tak takut mati sehingga dalam pertempuran yang mereka hadapi selalu diraih kemenangan. Maka dari itulah salah seorang pemuka orang kafir yang diduga juga terlibat dalam persekutuan setan yang bernama Tarekat Mason Bebas orang ini ialah Winston Churchil menyatakan “Kita harus menjauhkan umat Islam dari Al Qur’an, sebab selama di dada mereka masih ada Al Qur’an maka akan sangat payahlah bagi kita menaklukan mereka” menjauhkan mereka dari Al Qur’an maksudnya ialah mematikan semangat jihad mereka. Sebab perintah untuk berjihad ada terdapat dalam Al Qur’an”

“Memanglah jihad itu banyak macamnya, tidak hanya dengan pedang. Namun hal tersebut eloklah kita tengok dari situasi dan kondisi yang menyertainya. Apabila jumlah masyarakat muslim pada suatu kawasan merupakan paling sedikit (Minoritas) maka pilihan berjihad dengan cara berperang ialah merupakan pilihan sia-sia. Oleh karena itu melalui perantaraan kalam merupakan pilihan paling bijak. Akan tetapi apabila jumlah umat muslim dalam satu kawasan ialah banyak, maka pilihan perjihad dengan pedang merupakan pilihan paling efektif. Tentu saja kita tak boleh lupa, bahwa ada beberapa syarat jika jihad dengan pedang hendak dikumandangkan. Tidak hanya asal perang, sebab sama halnya kita berlaku zalim kepada manusia. Bahkan orang kafirpun memiliki hak untuk kita lindungi.”

Kawan kami hanya menekur dan terkadang membuang muka tatkala kami mencoba menjelaskan. Kami paham dalam hatinya dia setuju dengan pendapat kami. Menurutnya membaca novel tersebut hanya sebatas kesenangan. Sebab pada novel tersebut disebutkan mengenai tempat-tempat romantis di Eropa. Susuatu yang merupakan hal yang disenanginya.
Istana Alhambra, Andalusia-Spanyol
Selain itu salah satu pertimbangan kami dalam menilai buku ini ialah penerbit dari buku ini. Ada beberapa penerbitan di Indonesia yang hanya menerbitkan buku-buku yang menurut penilaian mereka tidak bertentangan dengan semangat pluralisme liberalisme. Suatu ideologi yang pada saat sekarang menjajah negeri ini.

Sesungguhnya penjelasan kami di atas mengenai perkara jihad masihlah sangat dangkal. Apabila engku-engku ingin lebih memahami maka eloklah dicari buku-buku yang membahas perkara tersebut. Atau bertanya langsung kepada orang yang ahli dibidang Hukum Fiqih. Anjuran saya engku, tolonglah diperiksa dahulu buku yang akan dibaca dan orang tempat bertanya. Apabila dia berhaluan liberalis maka percuma saja engku bertanya kepada mereka. Pendirian mereka mengenai perkara jihad ini ialah sama dengan pendirian dari anak salah seorang tokoh politik di Indonesia yang membuat buku tadi. Bertanyalah kepada orang-orang yang mencintai Syari’at Islam dan telah menjalankannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-harinya. Baik pada diri maupun pada keluarganya.

Demikianlah engku, semoga tulisan ini dapat menambah khazanah berfikir dari engku-engku sidang pembaca sekalian.

Sumber gambar: Internet


juga dimuat di: http:soeloehmelajoe.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 10 Juni 2012

Jihad & Pedang


JIHAD
Apabila kamu menemui suatu kemungkaran, maka cegahlah ia dengan kekuatan, kalau tak dapat, cegahlah dengan lisan, dan pabila engkau tak juga mampu melakukannya, maka cegahlah ia dengan hati. Sesungguhnya itu ialah selemah-lemah  iman.


Islam di sebarkan dengan perantaraan kalam bukan pedang. Begitulah kira-kira makna dari bunyi petikan untaian kalimat pada halaman awal salah satu novel yang dibuat oleh anak salah seorang pemimpin politik di Indonesia. Kami terkejut membacanya, apalagi yang menulis ialah anak dari tidak hanya tokoh politik melainkan juga tokoh cendikiawan muslim di Indonesia. Namun kami tak begitu heran tatkala merenungkan kembali perkara ini. kalau kami tak salah ingat, sang anak ini dahulunya bersekolah di Singapura dan dengan kedua orangtuanya terbiasa bercakap bahasa Inggris. Terlalu dangkal memang pabila hal ini kami jadikan bahan pertimbangan. Namun selain yang dua tersebut kami juga masih memiliki pertimbangan lain. Yakni sosok sang ayah yang menuntut Ilmu Politik di Amerika, serta keengganan ayahnya mengubah haluan partai yang didirikan dan dipimpinnya kala itu menjadi berasaskan Islam.

Kami memperbincangkan dengan kawan di kantor kami mengenai pernyataan tersebut. Kawan kami yang kami kira kuat pendiriannya perihal syari’at ini ternyata membenarkan pendapat tersebut. Alangkah terkejutnya kami sebab hal tersebut diluar perkiraan kami. Tapi kemudian kami mencoba memahami, memang beginilah keadaan umat Islam sekarang buta dengan agamanya sendiri. Amatlah sangat banyak umat muslim di INDonesia yang tak memahami agamanya dengan benar. Sangat sedikit yang memahami hukum fiqih, sehingga banyak terjadi kesalahan dalam beramal.



Pendapat yang beranggapan bahwa Islam disebarkan dengan kalam bukan dengan pedang juga dimiliki oleh orang-orang dari Ahmadiyah. Salah satu pendirian dalam Islam yang telah dianggap menyimpang. Aliran ini didirikan di India yang ketika itu berada di bawah kekuasaan penjajahan Inggris oleh orang yang bernama Mirza Gulam Ahmad. Hampuir di setiap negeri Islam aliran ini ditentang, bahkan di Pakistan yang pada masa tahun 1980-an merupakan pusat dari aliran ini mereka di usir. Akhirnya pusat dari aliran ini pada sekarang ini berada di Inggris, bekas penjajah mereka. Banyak yang mengatakan bahwa pendirian mereka mengenai jihad merupakan pengaruh dari Kolonialisme Inggris di India. Gunanya ialah untuk menekan semangat perlawanan rakyat Muslim India terhadap penjajahan Inggris.

Lalu apakah ada yang salah dengan anggapan tersebut? Kami pada dasarnya bukanlah orang yang begitu paham dengan Hukum Fiqih, penjelasan kami ini hanya sebatas pengetahuan kami yang sedikit. Kepada kawan kami kami jelaskan “Kalau seandainya dia beranggapan bahwa Islam disebarkan dengan kalam bukan hanya dengan pedang. Maka saya akan setuju dengan pendapat demikian. Walau bagaimanapun kalimat semacam itu merupakan usaha untuk mematikan semangat jihad dalam diri kita umat Islam”

Lebih jauh kami menjelaskan “Salah satu ketakutan orang kafir ialah semangat jihad umat muslim. Dalam berjihad atau berperang, umat Islam terkenal tak takut mati sehingga dalam pertempuran yang mereka hadapi selalu diraih kemenangan. Maka dari itulah salah seorang pemuka orang kafir yang diduga juga terlibat dalam persekutuan setan yang bernama Tarekat Mason Bebas orang ini ialah Winston Churchil menyatakan “Kita harus menjauhkan umat Islam dari Al Qur’an, sebab selama di dada mereka masih ada Al Qur’an maka akan sangat payahlah bagi kita menaklukan mereka” menjauhkan mereka dari Al Qur’an maksudnya ialah mematikan semangat jihad mereka. Sebab perintah untuk berjihad ada terdapat dalam Al Qur’an”

“Memanglah jihad itu banyak macamnya, tidak hanya dengan pedang. Namun hal tersebut eloklah kita tengok dari situasi dan kondisi yang menyertainya. Apabila jumlah masyarakat muslim pada suatu kawasan merupakan paling sedikit (Minoritas) maka pilihan berjihad dengan cara berperang ialah merupakan pilihan sia-sia. Oleh karena itu melalui perantaraan kalam merupakan pilihan paling bijak. Akan tetapi apabila jumlah umat muslim dalam satu kawasan ialah banyak, maka pilihan perjihad dengan pedang merupakan pilihan paling efektif. Tentu saja kita tak boleh lupa, bahwa ada beberapa syarat jika jihad dengan pedang hendak dikumandangkan. Tidak hanya asal perang, sebab sama halnya kita berlaku zalim kepada manusia. Bahkan orang kafirpun memiliki hak untuk kita lindungi.”

Kawan kami hanya menekur dan terkadang membuang muka tatkala kami mencoba menjelaskan. Kami paham dalam hatinya dia setuju dengan pendapat kami. Menurutnya membaca novel tersebut hanya sebatas kesenangan. Sebab pada novel tersebut disebutkan mengenai tempat-tempat romantis di Eropa. Susuatu yang merupakan hal yang disenanginya.
Istana Alhambra, Andalusia-Spanyol
Selain itu salah satu pertimbangan kami dalam menilai buku ini ialah penerbit dari buku ini. Ada beberapa penerbitan di Indonesia yang hanya menerbitkan buku-buku yang menurut penilaian mereka tidak bertentangan dengan semangat pluralisme liberalisme. Suatu ideologi yang pada saat sekarang menjajah negeri ini.

Sesungguhnya penjelasan kami di atas mengenai perkara jihad masihlah sangat dangkal. Apabila engku-engku ingin lebih memahami maka eloklah dicari buku-buku yang membahas perkara tersebut. Atau bertanya langsung kepada orang yang ahli dibidang Hukum Fiqih. Anjuran saya engku, tolonglah diperiksa dahulu buku yang akan dibaca dan orang tempat bertanya. Apabila dia berhaluan liberalis maka percuma saja engku bertanya kepada mereka. Pendirian mereka mengenai perkara jihad ini ialah sama dengan pendirian dari anak salah seorang tokoh politik di Indonesia yang membuat buku tadi. Bertanyalah kepada orang-orang yang mencintai Syari’at Islam dan telah menjalankannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-harinya. Baik pada diri maupun pada keluarganya.

Demikianlah engku, semoga tulisan ini dapat menambah khazanah berfikir dari engku-engku sidang pembaca sekalian.

Sumber gambar: Internet


juga dimuat di: http:soeloehmelajoe.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar