Kamis, 12 Januari 2012

Fir'un Abad 21


Iran, Nuklir, & Amerika

Drama tentang nuklir Iran terus dimainkan di panggung perpolitikan dunia. Adalah Amerika sang negara adidaya yang selalu mengusik ketenangan Iran dalam mengembangkan teknologi nuklir mereka. Apa gerangan yang salah? Kenapa Iran tidak boleh mengembangkan teknologi nuklir ini?
Sumber Foto: Antara

Ada beberapa pilihan jawaban terhadap pertanyaan di atas, pertama karena yang hanya boleh mengembangkan teknologi nuklir utama sekali untuk persenjataan hanyalah Amerika dan sekutu-sekutunya. Serta beberapa negara besar yang memiliki hak istimewa karena diperhitungkan kekuatannya di kancah perpolitikan internasional. Gunanya bagi Amerika dan sekutunya ialah sebagai pertahanan dan senjata untuk menyerang negara  yang dianggap dapat mengancam dominasi mereka di atas planet ini. Jadi jika ada negara lain berusaha mengembangkan teknologi serupa maka harus dihentikan karena mengancam keberlangsungan rezim mereka di atas dunia. Atau secara diplomatis mereka menggunakan bahasa “Bahwa teknologi yang nuklir yang mereka (negara-negara selain sekutu Amerika) kembangkan tersebut mengancam perdamaian dunia”. Suatu pernyataan yang lawak dan arogan, pertanyaannya sekarang ialah “Apakah sekarang dunia berada dalam keadaan damai?”

Sumber Foto: Internet

Pernah suatu kali aku menonton sebuah filem dokumenter. Mengisahkan perihal kehidupan sekelompok Kudanil yang terdiri atas beberapa betina dan dipimpin oleh seekor Kudanil Jantan. Pada suatu ketika, datang betina baru hendak bergabung dengan kelompok ini. Betina ini membawa seekor anak berjenis kelamin jantan. Namun apa hendak dikata, ketika baru mendekat, sang Kudanil betina ini diserang oleh sang pimpinan kelompok. Sebenarnya yang menjadi objek serangan ialah anak Kudanil betina yang berjenis kelamin jantan. Sang induk tidak dapat mempertahankan anaknya yang kemudian dibunuh oleh Kudanil jantan.
Dalam narasi filem tersebut diceritakan bahwa, sang Kudanil Jantan sengaja mengincar anak Kudani Betina karena menyadari bahwa suatu saat kelak “Si Bujang” ini dapat mengancam kekuasaannya di tengah-tengah kelompok. Sang pimpinan kelompok telah melihat tanda-tanda kehancuran dirinya pada “Si Bujang”.
Aku juga pernah menonton sebuah filem yang mengisahkan suatu peperangan yang terjadi diantara dua kerajaan. Salah satu panglima pasukan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh semua musuh mereka. Apakah itu pria, wanita, tua, muda, bahkan sampai ke anak kecil sekalipun. Tujuannya ialah supaya di masa depan kelak tidak ada yang akan melakukan tindakan balas dendam terhadap dirinya.
Itulah yang kuamati dari pergolakan yang terjadi di dunia ini, Irak dan Afganistan telah dilibas. Sangat mudah melibas mereka karena kedua negara tersebut tidak solid. Terpecah-pecah atas beberapa fraksi. Dan lagipula kekuatan militer mereka telah dipelajari dan tidak begitu mengkhawatirkan. Cukup dengan melakukan serangan udara maka negara tersebut dapat dikuasai. Namun beda dengan Iran yang rakyatnya lumayan solid. Ditambah dengan perkembangan industri pertahanan mereka yang akhir-akhir ini sering dipertontonkan.
Amerika dan sekutu menyadari, bahwa Iran bak Anak Kudani Jantan yang pabila dewasa akan mengancam dominasi mereka atas dunia ini. Oleh karena itu sedari kini harus diantisipasi, hancurkan dan bangun rezim baru sebagai boneka.

Mari kita lihat ke arah mana angin berhembus..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 12 Januari 2012

Fir'un Abad 21


Iran, Nuklir, & Amerika

Drama tentang nuklir Iran terus dimainkan di panggung perpolitikan dunia. Adalah Amerika sang negara adidaya yang selalu mengusik ketenangan Iran dalam mengembangkan teknologi nuklir mereka. Apa gerangan yang salah? Kenapa Iran tidak boleh mengembangkan teknologi nuklir ini?
Sumber Foto: Antara

Ada beberapa pilihan jawaban terhadap pertanyaan di atas, pertama karena yang hanya boleh mengembangkan teknologi nuklir utama sekali untuk persenjataan hanyalah Amerika dan sekutu-sekutunya. Serta beberapa negara besar yang memiliki hak istimewa karena diperhitungkan kekuatannya di kancah perpolitikan internasional. Gunanya bagi Amerika dan sekutunya ialah sebagai pertahanan dan senjata untuk menyerang negara  yang dianggap dapat mengancam dominasi mereka di atas planet ini. Jadi jika ada negara lain berusaha mengembangkan teknologi serupa maka harus dihentikan karena mengancam keberlangsungan rezim mereka di atas dunia. Atau secara diplomatis mereka menggunakan bahasa “Bahwa teknologi yang nuklir yang mereka (negara-negara selain sekutu Amerika) kembangkan tersebut mengancam perdamaian dunia”. Suatu pernyataan yang lawak dan arogan, pertanyaannya sekarang ialah “Apakah sekarang dunia berada dalam keadaan damai?”

Sumber Foto: Internet

Pernah suatu kali aku menonton sebuah filem dokumenter. Mengisahkan perihal kehidupan sekelompok Kudanil yang terdiri atas beberapa betina dan dipimpin oleh seekor Kudanil Jantan. Pada suatu ketika, datang betina baru hendak bergabung dengan kelompok ini. Betina ini membawa seekor anak berjenis kelamin jantan. Namun apa hendak dikata, ketika baru mendekat, sang Kudanil betina ini diserang oleh sang pimpinan kelompok. Sebenarnya yang menjadi objek serangan ialah anak Kudanil betina yang berjenis kelamin jantan. Sang induk tidak dapat mempertahankan anaknya yang kemudian dibunuh oleh Kudanil jantan.
Dalam narasi filem tersebut diceritakan bahwa, sang Kudanil Jantan sengaja mengincar anak Kudani Betina karena menyadari bahwa suatu saat kelak “Si Bujang” ini dapat mengancam kekuasaannya di tengah-tengah kelompok. Sang pimpinan kelompok telah melihat tanda-tanda kehancuran dirinya pada “Si Bujang”.
Aku juga pernah menonton sebuah filem yang mengisahkan suatu peperangan yang terjadi diantara dua kerajaan. Salah satu panglima pasukan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh semua musuh mereka. Apakah itu pria, wanita, tua, muda, bahkan sampai ke anak kecil sekalipun. Tujuannya ialah supaya di masa depan kelak tidak ada yang akan melakukan tindakan balas dendam terhadap dirinya.
Itulah yang kuamati dari pergolakan yang terjadi di dunia ini, Irak dan Afganistan telah dilibas. Sangat mudah melibas mereka karena kedua negara tersebut tidak solid. Terpecah-pecah atas beberapa fraksi. Dan lagipula kekuatan militer mereka telah dipelajari dan tidak begitu mengkhawatirkan. Cukup dengan melakukan serangan udara maka negara tersebut dapat dikuasai. Namun beda dengan Iran yang rakyatnya lumayan solid. Ditambah dengan perkembangan industri pertahanan mereka yang akhir-akhir ini sering dipertontonkan.
Amerika dan sekutu menyadari, bahwa Iran bak Anak Kudani Jantan yang pabila dewasa akan mengancam dominasi mereka atas dunia ini. Oleh karena itu sedari kini harus diantisipasi, hancurkan dan bangun rezim baru sebagai boneka.

Mari kita lihat ke arah mana angin berhembus..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar