Selasa, 29 Mei 2012

Bahasa Indonesia


Bahasa Persatuan
Cobalah engku renungkan, betapa hebatnya dampak dari perkembangan Bahasa Melayu di Indonesia. Bahasa yang kemudian secara resmi bernama “Bahasa Indonesia” telah mempersatukan anak-anak negeri dari sudut paling timur hingga sudut paling barat dari negara ini, Indonesia. Bahasa Melayu atau sekarang kita sebut sebagai Bahasa Indonesia telah menjembatani beragam perbedaan terutama sekali dalam bercakap-cakap antar pemeluk kebudayaan yang jamak di Indonesia. Tanpa adanya bahasa ini, niscaya Indonesia akan terpecah-pecah dan kacau-balau.
Hal yang sama tampaknya berlainan di negara jiran kita yang juga menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan di Negara mereka. Hal ini karena minat dari generasi muda mereka sangat rendah kepada Bahasa Melayu. Mereka lebih suka berbahasa Inggris ataupun bahasa lain yang menurut mereka lebih dibutuhkan dalam pergaulan.
Bahasa Indonesia pernah menjadi sangat digemari dengan banyaknya negara yang membuka pelajaran Bahasa Indonesia. Yang paling mengejutkan ialah pada bulan Desember tahun 2007, Vietnam menyatakan secara resmi bahwa Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi di negara mereka.
Namun saat ini bahasa ini sedang turun pamor, banyak penyebabnya. Diantaranya ialah:
  1. Negara-negara seperti Cina dan Korea pada saat sekarang ini sedang naik daun, sehingga mengurangi minat dari beberapa negara untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
  2. Anggapan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang “mudah” telah menurunkan “nilai jual” dari bahasa ini. Hal ini berakibat pada mahasiswa yang memasuki Jurusan Bahasa Indonesia di luar negeri ialah mahasiswa yang tidak diterima di Jurusan Bahasa Inggris, Prancis, ataupun bahasa lain.
  3. Perbedaan antara Bahasa Indonesia yang dipelajari dengan bahasa yang dipraktekkan oleh kebanyakan orang Indonesia. Hal ini berlaku di kota-kota besar Indonesia dimana Bahasa Gaul telah menyebar dan membudaya di kalangan anak muda.
  4. Minat dari orang Indonesia untuk mempelajari Bahasa Indonesia sangat kurang, terlihat dari nilai dari pelajaran Bahasa Indonesia yang lebih rendah dari Bahasa Inggris.
Kami tidak begitu terkejut dengan beberapa penyebab yang kami dapatkan. Sebab memang begitulah kenyataannya. Namun yang membuat kami sangat kecewa ialah tidak ada arahan atau pengawalan dari pihak pemerintah untuk menjaga keberlangsungan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang sesungguhnya sangat mudah dipelajari sekarang dipersulit dengan beragam aturan tata bahasa yang dikembangkan oleh orang-orang yang sebagian besar bukan berasal dari latar belakang Kebudayaan Melayu. Hal ini mengakibatkan perkembangan Bahasa Indonesia semakin menjauh dari akar-akar Budaya Melayu itu sendiri.
Hal ini pulalah yang mempersulit dari Anak Melayu di Indonesia mempelajari bahasa mereka. Sebaba Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu telah menjadi asing bagi Anak Melayu itu sendiri. Membanjirnya istilah-istilah dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Daerah (Non Melayu) telah menghancurkan tata bahasa itu sendiri. Akibatnya belajar Bahasa Indonesia menjadi sesuatu yang sulit, membosankan, dan melelahkan.

Perkembangan Bahasa Slang yakni Bahasa Gaul telah mempercepat kehancuran dari Bahasa Indonesia. Sebentar lagi, Bahasa Gaul akan menjadi Bahasa Nasional di Indonesia. Tidak ada niat dari pemerintahan untuk membatasi penggunaan Bahasa Gaul. Sebab hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan yang dianut di negara ini.
Jadi engku, marilah kita sama-sama menanti kehancuran dari Bahasa Kebanggaan Kita ini.
sumber foto: internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 29 Mei 2012

Bahasa Indonesia


Bahasa Persatuan
Cobalah engku renungkan, betapa hebatnya dampak dari perkembangan Bahasa Melayu di Indonesia. Bahasa yang kemudian secara resmi bernama “Bahasa Indonesia” telah mempersatukan anak-anak negeri dari sudut paling timur hingga sudut paling barat dari negara ini, Indonesia. Bahasa Melayu atau sekarang kita sebut sebagai Bahasa Indonesia telah menjembatani beragam perbedaan terutama sekali dalam bercakap-cakap antar pemeluk kebudayaan yang jamak di Indonesia. Tanpa adanya bahasa ini, niscaya Indonesia akan terpecah-pecah dan kacau-balau.
Hal yang sama tampaknya berlainan di negara jiran kita yang juga menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan di Negara mereka. Hal ini karena minat dari generasi muda mereka sangat rendah kepada Bahasa Melayu. Mereka lebih suka berbahasa Inggris ataupun bahasa lain yang menurut mereka lebih dibutuhkan dalam pergaulan.
Bahasa Indonesia pernah menjadi sangat digemari dengan banyaknya negara yang membuka pelajaran Bahasa Indonesia. Yang paling mengejutkan ialah pada bulan Desember tahun 2007, Vietnam menyatakan secara resmi bahwa Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi di negara mereka.
Namun saat ini bahasa ini sedang turun pamor, banyak penyebabnya. Diantaranya ialah:
  1. Negara-negara seperti Cina dan Korea pada saat sekarang ini sedang naik daun, sehingga mengurangi minat dari beberapa negara untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
  2. Anggapan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang “mudah” telah menurunkan “nilai jual” dari bahasa ini. Hal ini berakibat pada mahasiswa yang memasuki Jurusan Bahasa Indonesia di luar negeri ialah mahasiswa yang tidak diterima di Jurusan Bahasa Inggris, Prancis, ataupun bahasa lain.
  3. Perbedaan antara Bahasa Indonesia yang dipelajari dengan bahasa yang dipraktekkan oleh kebanyakan orang Indonesia. Hal ini berlaku di kota-kota besar Indonesia dimana Bahasa Gaul telah menyebar dan membudaya di kalangan anak muda.
  4. Minat dari orang Indonesia untuk mempelajari Bahasa Indonesia sangat kurang, terlihat dari nilai dari pelajaran Bahasa Indonesia yang lebih rendah dari Bahasa Inggris.
Kami tidak begitu terkejut dengan beberapa penyebab yang kami dapatkan. Sebab memang begitulah kenyataannya. Namun yang membuat kami sangat kecewa ialah tidak ada arahan atau pengawalan dari pihak pemerintah untuk menjaga keberlangsungan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang sesungguhnya sangat mudah dipelajari sekarang dipersulit dengan beragam aturan tata bahasa yang dikembangkan oleh orang-orang yang sebagian besar bukan berasal dari latar belakang Kebudayaan Melayu. Hal ini mengakibatkan perkembangan Bahasa Indonesia semakin menjauh dari akar-akar Budaya Melayu itu sendiri.
Hal ini pulalah yang mempersulit dari Anak Melayu di Indonesia mempelajari bahasa mereka. Sebaba Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu telah menjadi asing bagi Anak Melayu itu sendiri. Membanjirnya istilah-istilah dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Daerah (Non Melayu) telah menghancurkan tata bahasa itu sendiri. Akibatnya belajar Bahasa Indonesia menjadi sesuatu yang sulit, membosankan, dan melelahkan.

Perkembangan Bahasa Slang yakni Bahasa Gaul telah mempercepat kehancuran dari Bahasa Indonesia. Sebentar lagi, Bahasa Gaul akan menjadi Bahasa Nasional di Indonesia. Tidak ada niat dari pemerintahan untuk membatasi penggunaan Bahasa Gaul. Sebab hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan yang dianut di negara ini.
Jadi engku, marilah kita sama-sama menanti kehancuran dari Bahasa Kebanggaan Kita ini.
sumber foto: internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar