Minggu, 18 Desember 2011

Rumah Gadang, tinggal kenangan...







Ini merupakan foto salah satu Rumah Gadang yang masih ada di beberapa nagari di Minangkabau. Pada saat sekarang ini, rumah gadang sudah menjadi barang langka di Minangkabau. Banyak pelancong yang kecewa karena tidak berhasil menemukan nagari yang ramai dengan rumah bagonjongnya.

Gambar di samping merupakan gambar salah sati jenis rumah gadang di Minangkabau. Dari gaya arsitekturnya dapat dilihat kalau rumah ini bertipe Kelarasan Bodi Chaniago. hal ini dapat dilihat dari bentuk atap pada masing-masing sisi samping gonjong.

Rumah ini tidak berukir, hal ini karena pada masa dahulu hanya orang-orang beruanglah yang sanggup mengupah tukang ukir untuk mengukir rumahnya. Sehingga rumah berukir di sebagian besar nagari di Minangkabau merupakan sebagai tanda kekayaan yang dimiliki suatu keluarga. Namun hal ini tidak berlaku di semua nagari di Minangkabau. Salah satu nagari di Kubung Tigo Baleh yakni di Nagari Selayo yang berbatasan langsung dengan Kota Solok, kebanyakan rumah gadangnya memiliki ukir. Menurut salah seorang penduduk di sana, memang sudah lazim di nagarinya hal yang demikian.

Sebentar lagi rumah gadang seperti yang terlihat pada gambar akan segera punah dari Minangkabau. Digantikan oleh rumah-rumah dari susunan bata dan semen, tak berkolong, bahkan ada yang sama tinggi dengan halaman. Hilanglah salah satu ciri Kebudayaan Minangkabau. Kenapa demikian? Karena pada rumah gadang tidak hanya terdapat ciri dari arsitektur tradisional Minangkabau akan tetapi juga padanya falsafah hidup dari si penghuni. Falsafah hidup yang amat dalam nilai dan maknanya. Falsafah Hidup yang hampir semua orang Minangkabau telah tinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 18 Desember 2011

Rumah Gadang, tinggal kenangan...







Ini merupakan foto salah satu Rumah Gadang yang masih ada di beberapa nagari di Minangkabau. Pada saat sekarang ini, rumah gadang sudah menjadi barang langka di Minangkabau. Banyak pelancong yang kecewa karena tidak berhasil menemukan nagari yang ramai dengan rumah bagonjongnya.

Gambar di samping merupakan gambar salah sati jenis rumah gadang di Minangkabau. Dari gaya arsitekturnya dapat dilihat kalau rumah ini bertipe Kelarasan Bodi Chaniago. hal ini dapat dilihat dari bentuk atap pada masing-masing sisi samping gonjong.

Rumah ini tidak berukir, hal ini karena pada masa dahulu hanya orang-orang beruanglah yang sanggup mengupah tukang ukir untuk mengukir rumahnya. Sehingga rumah berukir di sebagian besar nagari di Minangkabau merupakan sebagai tanda kekayaan yang dimiliki suatu keluarga. Namun hal ini tidak berlaku di semua nagari di Minangkabau. Salah satu nagari di Kubung Tigo Baleh yakni di Nagari Selayo yang berbatasan langsung dengan Kota Solok, kebanyakan rumah gadangnya memiliki ukir. Menurut salah seorang penduduk di sana, memang sudah lazim di nagarinya hal yang demikian.

Sebentar lagi rumah gadang seperti yang terlihat pada gambar akan segera punah dari Minangkabau. Digantikan oleh rumah-rumah dari susunan bata dan semen, tak berkolong, bahkan ada yang sama tinggi dengan halaman. Hilanglah salah satu ciri Kebudayaan Minangkabau. Kenapa demikian? Karena pada rumah gadang tidak hanya terdapat ciri dari arsitektur tradisional Minangkabau akan tetapi juga padanya falsafah hidup dari si penghuni. Falsafah hidup yang amat dalam nilai dan maknanya. Falsafah Hidup yang hampir semua orang Minangkabau telah tinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar